Senin 25 Nov 2019 16:15 WIB

Ratusan Muslim Yogyakarta Suarakan Solidaritas Palestina

Solidaritas Palestina karena aksi bombardir oleh Israel.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Palestina
Foto: AP
Bendera Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Sebanyak 27 ormas Yogyakarta menggelar aksi simpatik dukungan untuk Palestina. Aksi berpusat di Titik Nol Kilometer. 

Aksi yang bertajuk Palestina Memanggil ini setidaknya dihadiri 350 orang yang sebagian besar berbusana putih dan membawa atribut-atribut berbendera Palestina. Aksi dimulai dengan longmarch dari Masjid Gedhe Kauman menuju Titik Nol Kilometer.

Baca Juga

Koordinator aksi, M Naufal, mengatakan aksi ini jadi bentuk kepedulian warga Yogyakarta sebagai dukungan untuk Palestina. "Serangan udara oleh Israel pada 12 November 2019 lalu telah menewaskan 34 warga sipil di Gaza dan 120 luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak," kata Naufal, Senin (25/11). 

Mewakili dai-dari Yogyakarta, Ustaz Khudhori, menuturkan  Palestina merupakan bangsa yang sangat berjasa bagi Indonesia. Terlebih, usai proklamasi RI, Palestina termasuk yang pertama memberikan dukungan.

 

Kala itu, sesaat setelah proklamasi, diplomat-diplomat RI dikirim ke luar negeri mencari dukungan. Lalu, Palestina menjadi salah satu bangsa pertama di dunia yang memberikan dukungan atas kemerdekaan RI.

Jadi, ia merasa, sudah sewajarnya ketika kini Palestina membutuhkan bantuan, Indonesia yang menjawab. 

Khudhori turut mengingatkan kata-kata yang pernah disebut Presiden Sukarno tentang kemerdekaan Palestina. "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan ke Palestina, selama itu pula bangsa Indonesia berdiri tegak menentang penjajahan Israel," ujar Khudhori.

Melalui aksi simpatik itu, dilakukan penggalangan dana kepedulian untuk Gaza. Kurang lebih terkumpul Rp 18 juta yang akan disalurkan melaui lembaga-lembaga kemanusiaan yang turut hadir. Di antaranya Aksi Cepat Tanggap, Aman Palestin, Rumah Zakat, dan PKPU. 

Kepala Cabang ACT DIY, Bagus Suryanto, menambahkan  aksi ini memberi pesan Indonesia tidak tinggal diam ketika Palestina dibombardir. "Ketika warga sipilnya, anak-anaknya, bahkan wartawannya turut jadi korban serangan yang tidak mengenal kemanusiaan itu," kata Bagus. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement