Kamis 21 Nov 2019 04:30 WIB

BNI Syariah Dorong Tata Kelola Keuangan Masjid Pontianak

Tata kelola keuangan masjid bagian dari memakmurkan rumah Allah.

BNI Syariah, ilustrasi
BNI Syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK— BNI Syariah melalui Pelatihan Masjidku Hasanahku, ikut mendorong optimalisasi manajemen keuangan oleh pengurus masjid di Pontianak.

“Kali ini BNI Syariah bersama Yayasan Daarut Tauhiid Peduli kembali bersinergi mengadakan pelatihan manajemen masjid di Pontianak. Pontianak adalah kota ke-20 yang dipilih BNI Syariah untuk acara Pelatihan Manajemen Masjid 2019,” ujar Pemimpin Cabang BNI Syariah Pontianak, Yodi Praptondo di Pontianak, Rabu (21/11).

Baca Juga

Yodi mengatakan di hampir setiap ruas jalan di Pontianak terdapat masjid, bahkan kadang dua sampai tiga masjid dalam satu ruas jalan.

“Kami memilih Pontianak sebagai salah satu lokasi manajemen masjid ‘Masjidku Hasanahku’ karena semangat masyarakat membangun masjid di Kota Pontianak besar, yang semula berawal dari surau atau mushala dikembangkan menjadi masjid,” jelas dia.

Dia menyebutkan pada pelaksanaan program pelatihan masjid 2018 lalu, BNI Syariah secara nasional berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah dan volume rekening masjid di seluruh wilayah lokasi pelaksanaan program.

“Hal itu tentu menjadi salah satu penopang portofolio DPK BNI Syariah secara keseluruhan sampai kuartal II 2019 secara nasional mencapai Rp36,32 triliun atau tumbuh sebesar 12,13 persen dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3,2 juta,” jelas dia.

Dia berharap dengan pelatihan ini masjid bisa mengoptimalkan pengelolaan masjid baik dari segi keuangan, organisasi, penyusunan program dan pengembangan usaha.

Selain itu, melalui program ini, BNI Syariah membantu masjid mempunyai legalitas dokumen sebagai persyaratan pembukaan rekening di BNI Syariah.

“Kami berharap masjid dapat mencetak takmir masjid yang profesional untuk peningkatan kualitas pengelolaan masjid, mengoptimalkan peranan masjid di tengah lingkungan masyarakat diseluruh aktivitas keumatan, baik dari segi ekonomi, politik, sosial budaya dan pendidikan,” harap dia.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan pelatihan manajemen masjid Pontianak ini diharapkan bisa sebagai langkah kolaborasi dengan manajemen pengurus masjid, mengangkat kearifan lokal di masing-masing masjid, serta modernisasi pengelolaan dana zakat dan sedekah untuk pengembangan dan pelayanan.

Dia mengatakan, dari beberapa masjid di Pontianak, ada sebagian yang dikelola pemerintah yaitu Masjid Raya, Masjid Agung dan Masjid Jami'. Untuk masjid perkantoran dikelola oleh kantor-kantor dan pengurus dipilih berdasarkan musyawarah atau mufakat. 

“Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi bagaimana tumbuh untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar masjid tersebut,” kata dia.

Pelatihan manajemen masjid tersebut diikuti 202 orang peserta perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari 101 masjid yang tersebar di Kota Pontianak dan sekitarnya.

Pada 2019 ini, BNI Syariah menargetkan pelatihan manajemen masjid di 20 kota, dengan jumlah peserta sebanyak 4.000 orang dari 2.000 masjid.

Target pelaksanaan Pelatihan Manajemen Masjid 2019 ini lebih tinggi dibanding pelaksanaan pada tahun 2018, yaitu di 10 kota dengan peserta sebanyak 2.284 orang dari 1.256 masjid.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement