REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam agar selalu menjaga kebersihan dan kerapian. Salah satu sunah Rasulullah SAW ialah memakai wangi-wangian, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
مَن اغتَسَلَ يومَ الجُمُعة، واستنَّ، ومسَّ من طِيب إنْ كان عِندَه، ولبِسَ أحسنَ ثِيابِه، ثمَّ خرَج حتى يأتيَ المسجدَ، ولم يَتخطَّ رِقابَ الناسِ، ثم ركَعَ ما شاءَ اللهُ أن يَركَعَ، وأَنصَتَ إذا خرَج الإمامُ، كانتْ كفَّارةً لِمَا بينها وبينَ الجُمُعة التي قَبْلَها
Beliau bersabda, “Barang siapa yang mandi pada hari Jumat, sikat gigi, memakai parfum, dan memakai pakaian paling bagus yang dimilikinya, lalu pergi shalat Jumat dan tidak melangkahi bahu orang, lalu shalat sunah dan mendengarkan khutbah sampai selesai serta tidak berbicara, maka diampuni dosanya antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya” (HR Ahmad).
Menurut ajaran Islam, kaum pria dianjurkan untuk memakai wewangian yang semerbak harumnya dan warnanya tidak tampak. Sementara itu, kaum wanita dimakruhkan untuk menggunakan wewangian dengan harum yang menyengat saat keluar rumah, seperti ke masjid atau tempat-tempat lain. Bagaimanapun, kaum hawa boleh saja memilih parfum yang beraroma kuat apabila bersama dengan suaminya di rumah.
Nabi Muhammad SAW suka memakai wewangian. Beliau pun menerima apabila diberi hadiah wangi-wangian. Aroma yang melekat pada tubuhnya tidak hanya disebabkan parfum, tetapi juga kebersihan lahiriahnya.
View this post on Instagram