REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ingin menyambangi Masjidil Haram sekaligus melihat keagungan Taj Mahal dalam satu tempat? Jika itu yang diinginkan, langkahkan saja kaki Anda untuk menyambangi Taman Tamadun Islam (TTI) di Kuala Terengganu, Malaysia.
Di tempat ini, keinginan untuk menyaksikan dua bangunan agung tersebut dalam terwujud dalam waktu singkat. Bahkan, tak hanya Masjidil Haram dan Taj Mahal, di taman ini Anda pun bisa melihat 22 replika masjid dan monumen Islam ternama dari berbagai penjuru dunia. Taman ini dibangun sebagai tempat pariwisata pendidikan bagi masyarakat Islam di Asia dan dunia yang tidak sempat menyambangi berbagai negara untuk mengunjungi bangunan-bangunan Islam ternama, seperti yang ditampilkan di TTI.
Berlokasi di Pulau Wan Man, taman ini berdiri di atas lahan seluas 22 hektare. Seperti halnya Taman Al- Azhar di Kairo, TTI juga berupaya menjadikan karya seni Islami sebagai daya pikatnya. Yang membuatnya berbeda hanya terletak pada pilihan objek seni yang ditampilkan di taman ini. Bahkan, dalam laman Visit Trengganu, TTI diklaim sebagai satu-satunya taman bercirikan Islam yang pertama di dunia untuk segi kesenian reka bentuk serta kebudayaan.
Sebagai sebuah replika, tentunya masjid-masjid yang hadir di taman ini bukan dalam bentuk aslinya. Jika dibandingkan dalam skala, replika-replika masjid itu berikisar antara 1:4 hingga 1:22 dari bangunan aslinya.
Replika-replika itu ditata secara memikat di antara sungai yang mengeliling Pulau Wan Man. Misalnya, Masjid Kristal didirikan dengan posisi menjorok ke bibir sungai. Jika dilihat dari kejauhan, terutama di malam hari, masjid ini sangat tampak memukau.
Sebanyak 22 replika masjid dan monumen Islam ternama itu menggambarkan betapa agung dan hebatnya peradaban Islam. Hadirnya replika masjid dari berbagai belahan dunia itu juga menggambarkan bahwa masyarakat dunia yang kompleks dengan berbagai latar belakang etnik dan budaya telah disatukan oleh satu keyakinan yang sama, yakni Islam.
Untuk menambah wawasan pengunjung, setiap replika masjid dilengkapi dengan keterangan mengenai bangunan tersebut. Misalnya, pada replika Masjidil Haram, pengunjung dapat menyimak keterangan mengenai profil Masjidil Haram, tentunya keterangan itu diberikan secara singkat.
Juga, pada Masjid Xian di Cina. Masjid ini diinformasikan sebagai masjid awal yang paling besar dan paling terpelihara di Negeri Tirai Bambu. Masjid yang didirikan oleh Dinasti Ming ini berbentuk seperti kuil-kuil Buddha pada abad ke-15. Di beberapa replika masjid disediakan pula ruang studio dengan tampilan 3D, seperti yang ada di Masjidil Haram.