REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik KH Zainut Tauhid Sa'adi menjadi Wakil Menteri Agama (Wamenag). Wamenag mendapat arahan dari Presiden untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah keagamaan.
Kiai Zainut menyampaikan, arahan dari Presiden adalah agar Kementerian Agama meningkatkan mutu pendidikan sekolah keagamaan seperti madrasah diniyah dan pesantren. Peningkatan mutu ini sangat penting dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang lebih andal.
"Karena salah satu prioritas program beliau (presiden) di tahap (periode) kedua ini penekanan pada aspek peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia," kata Kiai Zainut kepada Republika di Kantor Kementerian Agama, Jumat (25/10).
Ia mengatakan, Presiden juga berpesan agar meningkatkan mutu pendidikan sekolah keagamaan melalui program kemitraan dengan dunia usaha. Supaya anak-anak Indonesia memiliki keterampilan dan siap terjun di dunia usaha. Pola kemitraan seperti ini sangat dibutuhkan dan diperlukan.
Selain itu, Presiden juga memberi arahan pengembangan dakwah keagamaan. Supaya dakwah benar-benar sesuai dengan tujuan yakni untuk meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Dakwah harus bisa mendorong semangat persaudaraan dan persatuan di Indonesia.
"Supaya dakwah bisa mendorong sikap toleransi dan tasamuh, itu juga bagian yang ditekankan oleh Pak Presiden," ujarnya.
Kiai Zainut menyampaikan, Presiden memberikan contoh di zaman sekarang ada ceramah yang isinya tidak memberi kesejukan dan pesan damai. Tapi isi ceramahnya mengandung pesan-pesan yang penuh dengan provokatif. Kondisi seperti ini, menurutnya perlu dicermati.
Wamenag menegaskan jangan sampai dakwah membuat perpecahan di kalangan umat Islam. Sehingga Presiden meminta Kementerian Agama meningkatkan kualitas para dai. Supaya para dai tidak hanya sekedar menyampaikan pesan-pesan agama tapi juga memiliki kearifan.
"Dan (pada dai) memiliki semangat merangkul, semangat yang membangun persatuan, semangat persaudaraan dan lain sebagainya," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, Kementerian Agama mengurus agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Chu. Maka pekerjaan awal akan melihat program-program semua direktorat jenderal yang ada di Kementerian Agama. Sehingga bisa dilihat capaian programnya agar bisa melakukan evaluasi dan menentukan harus memulai pekerjaan dari mana.