REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa. Dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah bertaubat.
“Taubat itu asal katanya dalam bahasa Arab adalah taba, yatubu,tauban artinya kembali. Taubat itu hukumnya wajib,” kata Dr Abdurrahman al Habsyi saat mengisi pengajian guru dan tenaga kependidikan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/10). Pengajian rutin tersebut mengupas kitab Riyadhush Shalihin karya Imam Nawawi, Bab Taubat.
Ia menambahkan, taubat itu bukan sekedar ucapan lisan, melainkan harus dibuktikan dengan amal perbuatan yang sungguh-sungguh. “Taubat harus diiringi dengan kesungguhan untuk melepaskan dari dari perbuatan maksiat, dan menyesali perbuatannya. Sedangkan jika kesalahan itu berhubungan dengan sesame hamba Allah, maka harus minta maaf kepadanya,” kata Habib Abdurrahman dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menjelaskan, Rasulullah SAW adalah manusia yang dijamin terjaga dari kesalahan (maksum). Meskipun demikian, ia bertaubat sampai 100 kali dalam sehari. “Apatah lagi kita sebagai manusia biasa. Kita harus bertaubat setiap hari. Caranya yang paling utama dengan mengucapkan istighfar (memohon ampun kepada Allah). Basahilah lidah kita dengan istighfar setiap hari, sesering mungkin,” ujar Abdurrahman.
Ia mengemukakan, Allah SWT sangat senang kepada hamba-hamba-Nya yang selalu bertaubat. Hal itu dinyatakan dalam banyak ayat Alquran. Salah satu di antaranya, Surat As-Syura ayat 25, yang artinya, “Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
“Karena itu, hendaklah setiap hamba selalu bertaubat, dan menyegerakan diri bertaubat. Perbanyaklah istighfar setiap hari,” kata Habib Adburrahman Al-Habsyi.