REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN --- Pondok Pesantren Husnul Khotimah menjadi salah satu tuan rumah pelatihan dan Pemagangan program One Pesantren One Produk (OPOP) Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Alasannya, Pesantren Husnul Khotimah dianggap berhasil menjadi Pesantren yang mampu mendorong kemandirian ekonomi pesantren dengan usaha konveksi.
Menurut Kepala Humas Ponpes Husnul Khotimah, Sanwani ponpes Husnul Khotimah telah memulai usaha konveksi sejak sepuluh tahun lalu. Usaha konveksi ponpes Husnul Khotimah pun berkembang pesat. Ini karena konveksi pesantren melayani seluruh kebutuhan seragam santri Ponpes Husnul Khotimah yang berjumlah sebanyak 4000 santri.
“Konveksi ini masuk pada bidang divisi ekonomi pesantren, memang baru melayani kebutuhan seragam atau baju santri, itu pun sudah banyak dan kewalahan, tetapi kami punya rencana bisa ekspansi ke luar juga,” kata Ustaz Sanwani saat berbincang dengan Republika,co.id pada Selasa (15/10).
Menurut Sanwani kedepannya pesantren Husnul Khotimah pun akan terus mengembangkan usaha konveksinya agar bisa melayani permintaan dari masyarakat. Sementara itu terkait dengan pelatihan dan pemagangan OPOP di Husnul Khotimah, sebanyak 67 Perwakilan Pondok Pesantren se-Jawa Barat mengikuti pelatihan dan pemagangan gelombang tiga One Pesantren One Product (OPOP) di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Manis Kidul, Jalaksana, Kuningan pada Selasa (10/15). Pelaksanaan pelatihan dan pemagangan OPOP di Ponpes Husunul Khotimah dikhusukan pada binis konveksi dengan kategori usaha start up dan scale up.
Menurut Sanwani kedepannya pesantren Husnul Khotimah juga akan mendorong para santrinya agar dapat membuat produk kewirausahaan santri. Sebab untuk unit usaha konveksi saat ini masih dikelola oleh pegawai di bawah divisi ekonomi pesantren.
“Ini menjadi PR bagi kita kedepannya untuk ada produk unggulan santri,” katanya.