Selasa 18 Nov 2025 16:13 WIB

Muhammadiyah Hadirkan Model Pesantren Baru Berbasis Ekologis

Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah mengusung spirit Islam Berkemajuan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyampaikan pidato pembuka dalam Konsolidasi Nasional Muhammadiyah dan Puncak Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/11/2025).
Foto: ist
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyampaikan pidato pembuka dalam Konsolidasi Nasional Muhammadiyah dan Puncak Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bertepatan dengan Milad ke-113 Muhammadiyah, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah. Ini merupakan sebuah model pesantren modern yang mengintegrasikan antara pendidikan agama, sains-teknologi, dan kesadaran ekologis.

Peluncuran Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya menghadirkan institusi pendidikan Islam yang mampu merespons tantangan zaman, terutama di tengah banyaknya kritik yang diarahkan pada pengelolaan pesantren akhir-akhir ini.

Baca Juga

“Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah harus dikelola secara baik dan menjadi role-model pengembangan pesantren masa depan,” ujar Prof Haedar Nashir di momen Konsolidasi Nasional Muhammadiyah dan Puncak Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/11/2025).

Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah dirancang sebagai pesantren setingkat SMA dengan sistem pendidikan terpadu. Model ini menggabungkan pendalaman agama Islam, penguatan sains-teknologi, dan pembentukan karakter ekologis yang responsif terhadap isu keberlanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof Hilman Latief menegaskan, pesantren ini menjadi salah satu inovasi yang dihadirkan Persyarikatan dalam lanskap pendidikan Islam modern. Ia berharap, dari Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah, akan lahir generasi Muslim yang unggul dan berkemajuan.

“Santri bukan hanya mengenal sains dan teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan dan pemahaman keislaman yang berkemajuan,” ujar Prof Hilman, yang juga merupakan

inisiator Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah dan Ketua Dewan Pakar Pesantren.

Melalui pesantren ini, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk melahirkan generasi smart, progressive, and sustainable — generasi beriman kuat, berakhlak mulia, kritis, menguasai sains dan teknologi, berdaya saing global, serta memiliki kepemimpinan dan kepedulian terhadap keberlanjutan alam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement