REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beragam ilmu pengetahuan, dikuasai Ibnu Ahmad Al- Kharaqi. Ia layaknya ilmuwan Muslim lain di zaman pertengahan. Al-Kharaqi yang juga sering dipanggil Al-Marwazi, memiliki kemampuan di bidang astronomi, matematika, dan geografi. Sejak kecil, Al-Kharaqi sudah tertarik dan antusias terhadap ilmu pengetahuan. Inilah yang kemudian membuatnya menjadi seorang ilmuwan yang terkenal dengan kepandaiannya.
Bahkan, ia dianggap sebagai ilmuwan paling cemerlang di zamannya. Tak heran, jika kemudian banyak ilmuwan lain yang bertandang kepadanya atau merujuk pada karya-karya yang ditulisnya. Beberapa karyanya yang sangat terkenal adalah Muntaha al-Idrak fi Taqsim al-Aflak, berisi pemahamannya mengenai pembagian bidang.
Karya kedua, Kitab al-Tabsira fi ‘Ilm al-Hay’a, membahas beberapa masalah astronomi yang diungkapkan oleh astronom Muslim lainnya, Ibnu Al-Haytham. Seperti diketahui, Ibnu Al-Haytham merupakan ilmuwan di bidang falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.
Ibnu Haytham, berasal dari Basra, Irak. Ia lahir pada 965 Masehi. Al-Kharaqi, dikenal pula sebagai pengagum Ibnu Al- Haytham. Ia mengagumi ilmuwan dari Basrah itu karena sangat cerdas dan pemikiran-pemikirannya yang sangat terkenal. Tak heran, jika kemudian Al- Kha raqi banyak pula mempelajari karya-karya Ibnu Al-Haytham.
Tujuannya, untuk meningkatkan pe ngetahuannya tentang astronomi, kemudian membandingkan hasil pemikirannya sendiri dengan pemi kiran ilmuwan yang ia kagumi itu. Selain itu, Al-Kharaqi juga mengembangkan pemikirannya sendiri dalam bidang yang ia kuasai. Terbukti, ia menuliskan hasil pemikirannya dalam sejumlah buku.
Sedangkan, buku ketiga yang merupakan karyanya adalah al-Risalah al-Shamila. Buku tersebut merupakan risalah yang sangat komprehensif dan lengkap mengenai ilmu aritmatika. Sedangkan buku keempat karya Al-Kharaqi adalah Al-Risala al- Maghribiya.