Jumat 30 Aug 2019 03:03 WIB

Taqarrub-ilallah

Dengan mendekatkan diri kita kepada Allah, akan memberi beberapa kebaikan.

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Sigit Indrijono

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.'' (QS al-Maidah [5]: 35). Salah satu perintah Allah SWT pada ayat di atas adalah untuk mencari jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, yang diistilahkan dengan taqarrub-ilallah. Terkait ayat di atas, dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan amal saleh yang diridhai-Nya. Perintah taqarrub-ilallah juga terdapat pada ayat berikut, "Dan, sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)." (QS al-Alaq [96] : 19).

Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim). Allah telah menyatakan kedekatan dengan hamba-Nya. Namun, kita harus selalu berusaha dengan istiqamah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Amal saleh yang kita lakukan dengan ikhlas, sematamata mencari ridha Allah, juga harus dilakukan sesuai tuntunan dalam Alquran dan hadis. Selain itu, kita hendaklah mendawamkan ibadah sunah seperti yang diterangkan dalam hadis berikut, "Hamba Allah yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amal sunah di samping amal yang diwajibkan, maka Allah akan mencintainya." (HR Bukhari).

Dengan mendekatkan diri kita kepada Allah, akan memberi beberapa kebaikan. Pertama, kita akan selalu ingat kepada-Nya, sehingga merasakan ketenangan dan ketenteraman hati. Selalu ridha, bersyukur, bersabar atas segala qadha dan qadar. Kedua, kita selalu berhatihati dalam berpikir, berperasaan, berkata, dan bertindak agar tidak menyimpang dari jalan-Nya karena selalu merasa dalam pengawasan-Nya. Ketiga, kita istiqamah untuk melakukan amal saleh.

Setelah mendekatkan diri kepada Allah, tentu kita berharap bertemu dengan-Nya, seperti diterangkan pada ayat berikut. "Maka, barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhan-nya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya." (QS al- Kahfi [18] :110).

Rasulullah SAW mengajarkan doa, "Wahai Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku bertemu dengan- Mu." (HR Thabrani). n 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement