Sabtu 03 Aug 2019 13:29 WIB

Baznas Bantu Evakuasi Ibu Hamil Setelah Gempa Banten

Usai evakuasi, Baznas mengantar ibu hamil ke Klinik Desa Cibungir

Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Dirut Baznas) Arifin Purwakananta, menerima penghargaan TOP Eksekutif Muslim 2019.
Foto: Dok Baznas
Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Dirut Baznas) Arifin Purwakananta, menerima penghargaan TOP Eksekutif Muslim 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membantu evakuasi ibu hamil di Labuan, Pandeglang, Banten beberapa saat setelah terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, Jumat (2/8) malam.

"Baznas melayani masyarakat terdampak seperti membantu evakuasi, menyelamatkan dan membawa seorang ibu yang ingin melahirkan dengan ambulans ke Puskesmas terdekat dan aman," kata Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/8).

Ia mengatakan Tim Baznas Tanggap Bencana mengantarkan pasien tersebut dari Klinik Desa Cibungir ke Puskesmas Kecamatan Sukaresmi untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Saat gempa terjadi, kata dia, tim sedang bertugas di sekitar lokasi kejadian menjalankan Program Kampung Tanggap Bencana.

Baznas, kata dia, kemudian mengirim tambahan personil BTB, Rumah Sehat Baznas (RSB), Layanan Aktif Baznas (LAB) diperkuat oleh personil dari Baznas Provinsi Banten, Baznas Kabupaten Lebak dan Baznas Kabupaten Pandeglang.

"Tim Baznas juga membawa bantuan awal berupa terpal, selimut, perlengkapan darurat dan kebutuhan pokok lainnya," kata dia.

Dia mengatakan di Desa Malingping, Lebak, terlihat penduduk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi menghindari ancaman tsunami.

Gelombang pengungsian, kata dia, juga terjadi di Desa Perdana dan Panimbang, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang.

"Sejauh ini di Pantai Bagedur situasi masih aman dan belum terlihat kerusakan. Demikian juga kondisi perairan masih normal. Masyarakat berangsur tenang dan kembali ke rumah masing-masing usai peringatan tsunami diakhiri oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement