REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) 2019, Dompet Dhuafa tidak hanya menyebarkan kurban ke dalam negeri, namun juga hingga mancanegara.
Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 1440 H, Tri Estriani, mengatakan setiap tahunnya Dompet Dhuafa secara rutin menyalurkan kurban ke beberapa negara dan dunia Islam.
Tahun ini, menurutnya, DD berencana menyalurkan hewan kurban ke wilayah konflik seperti Palestina, Kamboja, Vietnam, dan Myanmar. Distribusi kurban ke luar negeri merupakan salah satu bentuk kepedulian lembaga filantropi ini terhadap sesama, dan wujud empati serta rasa kemanusiaan yang bersifat universal dan tanpa melihat batasan geografis.
Menurutnya, hal demikian juga menjadi bukti Islam menjadi rahmat bagi semesta alam. Kurban luar negeri disesuaikan dengan amanah yang dititipkan para pekurban yang berkenan kurbannya disalurkan ke luar negeri. “Dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan di wilayah setempat," kata Tri, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Selasa (30/7).
Dia menuturkan, penyaluran kurban ke mancanegara dilakukan dengan bekerja sama dengan mitra lokal, baik dalam hal pengadaan hewan hingga pendistribusian daging kurban.
Menurutnya, mitra tersebut telah diseleksi sebelumnya dan memiliki latar belakang yang baik dalam penanganan kurban maupun hewan. Selain itu, Dompet Dhuafa juga mengirim tim perwakilan untuk mengawal tahapan proses pelaksanaan kurban luar negeri jika memang diperlukan.
Selama ini, kata dia, masyarakat maupun penerima manfaat cukup antusias atas kehadiran kurban di berbagai pelosok luar negeri. Di antaranya Myanmar, saat dua tahun lalu misi kemanusiaan yang penuh dengan risiko akhirnya menembus warga Rohingya di Sittwe, Myanmar.
Menurut salah satu delegasi Dompet Dhuafa yang berkunjung ke sana, Shofa, masyarakat menyambut bahagia adanya kurban di sana. Karena sebelumnya, pelaksanaan kurban di sana memang dilarang pemerintah setempat.
"Bahkan di Yangon, yang notabene adalah ibu kota negara, tidak ada pemotongan hewan kurban. Tembusnya kurban di Myanmar tidak lepas dari peran pemerintah melalui KBRI di Yangon," ujarnya.
Dalam menggelorakan semangat berkurban itu, DD mengangkat tagline #JanganTakutBerkurban. Tri mengatakan, niat berkurban semestinya tidak perlu ditunda karena berbagai kekhawatiran.
Pasalnya, berkurban adalah bukti kecintaan terhadap Allah SWT, pelaksanaan sunah, sekaligus bentuk kepedulian terhadap sesama. Tentu kebaikannya akan kembali kepada pekurban sendiri.
Tahun ini, program THK Dompet Dhuafa menargetkan capaian kurban di kisaran angka 30 ribu ekor hewan kurban. Sebelumnya pada pelaksanaan kurban 2018, Dompet Dhuafa mendapat amanah kurban sebanyak 18.558 ekor stara doka (domba kambing), dengan pencapaian penerima manfaat lebih dari satu juta jiwa.
Selama bergulir sejak dimulai pada 1993, program THK DD telah menyebarkan kurban sebanyak 237.520 ekor setara doka. Sementara penerima manfaat sebanyak 4.911.208 Kepala Keluarga dengan sebaran hingga 34 provinsi di Indonesia dan lebih dari 15 negara konflik. Di antaranya Palestina, Somalia, Filipina, Myanmar, Bangladesh, Bosnia, Pakistan, Libanon, Libya, Timor Leste, dan lainnya. (Kiki Sakinah)