Selasa 09 Jul 2019 17:50 WIB

Baznas Ingin Kembangkan Z-Mart di Tiap Kelurahan di Bandung

Z-Mart merupakan program pengentasan kemiskinan melalui pendayagunaan dana zakat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Gita Amanda
Warung Z-mart. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warung Z-mart. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memiliki salah satu program unggulannya yakni Z-Mart melalui Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM). Z-Mart merupakan program pengentasan kemiskinan melalui pendayagunaan dana zakat kepada mustahik.

Ketua Baznas pusat Deden mengatakan pihaknya ingin menggencarkan Z-Mart di Kota Bandung. Baznas ingin mengembangkan Z-Mart di tiap kelurahan yang ada di Kota Bandung.

Baca Juga

"Kita ingin inisiasi paling nggak di satu kelurahan satu Z-Mart.  Kami memang serius. Karena kalau dilihat dari data potensi pengembangan warung. Tapi saat ini lebih banyak dikuasai ritel modern," kata Deden saat audiensi dengan Wali Kota Bandung Oded M Danial di Pendopo Kota Bandung, Selasa (9/7).

Deden menilai program ini merupakan metode meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Tidak hanya dengan memberikan bantuan dari zakat, tapi mengelola zakat tersebut yang bisa dilakukan secara terus menerus. Z-Mart sudah dikembangkan sejak 2016.

Ia menyebutkan saat ini sudah ada 251 Z-Mart di lima provinsi di seluruh Indonesia. Melihat peluang dan manfaat karenanya sangat berpotensi besar dikembangkan lebih banyak di Kota Bandung. "Saat ini di Kota Bandung sudah ada 30 Z-Mart," ucapnya.

Ia menyebutkan satu Z-Mart membutuhkan modal sekitar Rp 20 juta. Dana tersebut digunakan untuk keperluan modal, renovasi warung, penguatan usaha dan pelatihan serta pendampingan. Melihat potensi zakat di Kota Bandung, ia berharap Z-Mart ini bisa lebih diperbanyak.

Z-Mart adalah program pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat yang dihimpun Baznas. Mustahik diberikan modal untuk berwirausaha yang nantinya dapat meningkatak  kesejahteraan secara berkelanjutan.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyambut baik rencana pengembangan Z-Mart. Menurutnya bantuan yang diberikan kepada warga miskin tidak harsu berupa kebutuhan sehari-hari yang sifatnya konsumtif.

"Pengentasan kemiskinan banyak bentuknya. Ada yang bagi sembako,uang. Tapi ini sifatnya produktif," kata Oded.

Namun Oded berpesan agar program ini bisa menyasar pada pihak yang tepat. Selain itu, diharapkan Baznas dapat berkoordinasi dengan instansi terkait agar tidak tumpang tindih dengan program pemberdayaan warga miskin yang lain.

"Program ini luar biasa ya, coba kita lebih fokus ya. Jangan banyak teuing (banget), cukup 1-2 tapi fokus dengan kajian yang benar," ujar Oded.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement