Selasa 23 Apr 2024 22:28 WIB

Rumah Sehat Baznas Tanda Keberpihakan Pada Kaum Dhuafa

Rumah Sehat Baznas merupakan kolaborasi bersama Dinas Kesehatan Daerah.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS (RSB) terus mengupayakan layanan kesehatan gratis di berbagai daerah.
Foto: Dok. BAZNAS
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS (RSB) terus mengupayakan layanan kesehatan gratis di berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS (RSB) terus mengupayakan layanan kesehatan gratis di berbagai daerah sebagai wujud keberpihakan kepada masyarakat fakir miskin.

“RSB ini adalah tanda daripada keberpihakan kita pada orang fakir miskin. Kita bangun RSB ini dan yang akan hadir adalah orang-orang fakir miskin,” ujar Pimpinan BAZNAS RI Prof Ir H M Nadratuzzaman Hosen, saat membuka Pengajian, Selasa (23/4/2024), bertajuk Program Rumah Sehat BAZNAS Tahun 2024.

Baca Juga

Nadratuzzaman menjelaskan, program RSB merupakan bagian dari kolaborasi BAZNAS bersama dinas kesehatan daerah serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Katanya, BAZNAS terus berupaya memperbanyak jumlah RSB untuk menjangkau seluruh daerah.

“Kita berharap orang fakir miskin mendapatkan kartu sehat, sehingga nantinya biaya kesehatannya dicover oleh BPJS. Karena banyak orang tidak mampu membayar iuran BPJS,” katanya.

“Kita tahu masih banyak masyarakat kalangan bawah yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan biaya. Hadirnya RSB diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat fakir miskin untuk mengakses layanan kesehatan,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Divisi Kesehatan BAZNAS RI, Siti Masturoh menambahkan, RSB mempunyai sejumlah layanan dalam gedung seperti poli umum, IGD, operasi minor, rawat inap, fisio terapi, psikologi, poli spesialis, poli gigi, hingga layanan KB.

“Sementara layanan di luar gedung mencakup penanganan stunting, tuberkulosis, kesehatan jiwa, UKK, respons bencana, hingga teras sehat,” ucap Siti Masturoh.

Siti Masturoh mengungkapkan, pembangunan RSB berkembang pesat, ditandai dengan jumlah RSB yang awalnya hanya 7, kini telah mencapai 22 unit RSB dengan rincian 17 unit sudah berjalan dan 5 lainnya dalam proses.

“Saat ini, RSB masih kosentrasi masih level klinik pratama. InsyaAllah di tahun 2024 ini kami mulai memasuki tipe rumah sakit, dan RSB Berau menjadi salah satu ikon atau yang pertama menjadi rumah sakit,” katanya.

Dia berharap, RSB semakin tersebar di berbagai daerah, sehingga masyarakat fakir miskin semakin merasakan layanan kesehatan yang diberikan BAZNAS RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement