Rabu 03 Jul 2019 17:59 WIB

Ponpes Nur Inka Nusantara Madani AS Siapkan Program Tahfiz

Ponpes Nur Inka Nusantara Madani AS pesantren pertama di AS.

Peringatan Hari Santri (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peringatan Hari Santri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR— Pesantren Nur Inka Nusantara Madani Amerika Serikat sebagai pesantren pertama di negeri asal Paman Sam akan mengadakan program hafal Alquran dengan metode cepat, mengisi libur panjang anak-anak sekolah selama musim panas (Juli-Agustus). 

Berdasarkan keterangan resminya, Rabu (3/7), program pesantren yang berada di 613 Town Street Moodus CT itu, terinspirasi dari program nasional Karantina Tahfiz Alquran di Indonesia.

Baca Juga

Presiden Nusantara Foundation, Imam Syamsi Ali mengharapkan peserta mampu menamatkan hafalan Alquran dalam masa kurang lebih 30 hari melalui program ini.

"Sesuatu yang mungkin bagi sebagian orang hampir mustahil. Tapi kenyataannya hal tersebut menjadi sebuah kenyataan yang bersifat nasional saat ini," ucap inisiator pembangunan Pesantren Madani itu.

Sebagai program perdana, kegiatan ini akan dilangsungkan sebulan penuh sejak 7 Juli hingga 7 Agustus 2019. Jika waktu memungkinkan akan dibuka program lain setelah shalat Idul Adha sekitar 10 Agustus mendatang.

Pria asal Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut bersyukur pada pelaksanaan kegiatan itu, sebab pembina program Tahfiz Alquran Pesantren Madani akan langsung dibina Direktur Nasional Karantina Tahfidz Al-Quran Indonesia, KH Mutahhir Arif dan Ustazah Andi Hidayah Tanriajeng (Istri KH Mutahhir).

"Sungguh sebuah keberutungan dan keberkahan tersendiri untuk program di pesantren pertama Amerika ini," katanya.

Sebagai program awal tahun 2019, peserta dikhususkan bagi mereka yang sudah tinggal di Amerika/Kanada. Sementara beberapa persyaratannya yakni berumur minimal 11 tahun (pria dan wanita), siap tinggal di pesantren selama program berlangsung serta menaati semua aturan, termasuk meninggalkan HP kecuali pada waktu-waktu yang ditentukan.

Agar lebih efektif, orang tua/wali dianjurkan berkunjung di akhir pekan saja. Orang tua/wali murid juga bisa memanfaatkan akhir pekannya untuk menghafal di pesantren.

"Berhubung pesantren masih dalam tahap awal pembangunan maka dengan berat hati menetapkan biaya bagi peserta sebesar 1.250 dolar AS. Biaya ini mencakup uang makan, akomodasi, biaya instruktur, dan trip lokal," kata dia. Mengingat program ini sangat intensif dan result oriented (berorientasi hasil) maka program akan dilakukan secara maksimal.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement