Senin 17 Jun 2019 12:08 WIB

Takut pada Tempatnya

Takut pada tempatnya berarti hanya takut dan penuh harap kepada Allah SWT

Ilustrasi Lafadz Allah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Lafadz Allah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: M Kamaluddin Al-Maulidy Abdullah     

Pada suatu malam Umar bin Khathab membaca surat at-Thur, dan waktu menginjak ayat yang artinya, "Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar akan terjadi". Tiba-tiba dia menangis. Ia takut, bila azab Allah datang juga padanya.

Baca Juga

Detik-detik terakhir menjelang wafatnya, Umar bin Khathab menyuruh putranya menempelkan pipinya agar menyentuh tanah seraya berkata, "Semoga Allah SWT merahmatiku. Alangkah celakanya diri ini, jika Allah SWT tidak mengampuniku."

Kata-kata ini diulanginya sampai tiga kali, dan beliau pun meninggal dunia.

Inilah salah satu potret perasaan takut (khauf) yang pada tempatnya, yaitu pada Allah SWT. Khauf merupakan manifestasi dari hati yang sakit dan gundah karena prasangka akan terjadinya sesuatu yang menakutkan pada masa mendatang. Perasaan khauf inilah yang mampu mengendalikan diri dari setiap keinginan berbuat maksiat dan menambatkannya pada perasaan taat.

Perasaan khauf ini muncul karena adanya beberapa faktor, pertama adanya makrifat akan sifat-sifat Allah SWT. Kedua, perasaan bahwa diri ini telah banyak berbuat dosa, dan keyakinan akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka itu kelak di kemudian hari. Rasa khauf akan membakar sisi-sisi syahwat yang haram, sehingga perbuatan maksiat yang disenanginya menjadi sesuatu yang dia benci. Sebagaimana madu menjadi sesuatu yang tidak disukai orang yang semula menyukainya, ketika tahu bahwa madu itu ternyata beracun.

Dengan khauf, nafsu syahwat dapat terkikis, sehingga perilaku menjadi terarah, dan hati akan terisi oleh rasa khusyuk, tawadlu, patuh terhadap perintah Allah SWT. Selain itu juga terhindar dari sikap-sikap takabur, dendam, dan dengki.

Khauf menjadikan hati seseorang terpenuhi rasa kekhawatiran terhadap sesuatu yang dialaminya kelak ketika menghadap Allah SWT. Karena itu, dia tidak menyisakan ruang di dalam batinnya selain rasa khauf dan senantiasa ber-muraqabah (berhati-hati), muhasabah (interospeksi diri), dan mujahadah (bersungguh-sungguh). Orang yang mempunyai rasa khauf tidak akan membiarkan setiap helaan napasnya dan sedetik pun waktunya berlalu sia-sia.

Allah SWT menjanjikan sesuatu yang istimewa bagi mereka. Firman Allah dalam Alquran, "... Allah ridha kepada mereka (penduduk surga) dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya" (QS Al-Bayyinah [98]: 8).

Apakah kita satu di antara mereka?

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement