Kamis 18 Apr 2019 05:05 WIB

Akibat Buruk Kedengkian yang Akut

Dengki, bukan hanya berbahaya bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Semua rakyat jelata yang berada di ruang tunggu saling memandang dan menunjuk diri sendiri. Tapi, semua orang yang menunjuk dirinya masing-masing itu bukan yang dimaksud raja. Berkat bantuan dari pengawalnya, orang yang dimaksud raja itu akhirnya dipersilakan untuk menemui raja terlebih dahulu.

Setelah bertatap muka dengan raja, orang yang diminta lebih dulu menemui raja itu tidak banyak bicara. Dia hanya mengatakan, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya," kemudian berlalu pergi.

Setiap kali ada pertemuan raja dan rakyat jelata, kata-kata hikmat itu yang selalu disampaikan anak muda. Tapi, kata-kata singkat itu menjadikan anak muda itu dekat dengan raja. Ketika ada acara yang sama, ia selalu diberikan kesempat pertama untuk menemui raja. Apa yang disampaikannya masih sama yakni.

"Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."

Melihat anak muda itu selalu dinomorsatukan, timbul rasa iri dan dengki dari setiap pengunjung kepada anak muda tersebut. Di antara sekian banyak orang yang iri dan dengki, ada satu orang anak muda yang iri dan dengki berlebihan karena melebih batas orang-orang pada umumnya.

Setelah semua rakyat selesai menyampaikan keluhan, giliran anak muda yang dengki itu terakhir menemui raja. Saat bertemu dia juga tidak panjang lebar dan hanya berkata.  "Lelaki itu (yang Anda panggil duluan) jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang Anda. Ia juga berkata bahwa bau mulutmu busuk."

sumber : Islam Digest Republika/C62
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement