Rabu 13 Mar 2019 17:04 WIB

Ketika Hamzah Akhirnya Masuk Islam

Hamzah bin 'Abdul Muthalib tidak terima Nabi SAW dihina.

Nama-nama indah Rasulullah SAW.
Foto: republika
Nama-nama indah Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namanya, Hamzah bin 'Abdul Muthalib. Berdasarkan nasabnya, maka dialah salah seorang paman Rasulullah Muhammad SAW. Tidak hanya itu, usia keduanya sebaya. Karena itu, pernah suatu ketika Muhammad SAW dan Hamzah menyusui dari perempuan yang sama, yakni Tsuwaibah al-Aslamiyah.

Sebagai saudara dekat dan sepersusuan, tentu ada ikatan batin antara Hamzah dan Rasulullah SAW. Hanya saja, ketika al-Amin mendapatkan risalah kenabian, anak Halah binti Wahab itu tidak langsung ikut dalam Islam.

Baca Juga

Sampai terjadi suatu peristiwa yang mengubah haluan hidupnya. Suatu ketika, Abu Jahal alias Amr bin Hisyam mencaci-maki Nabi Muhammad SAW. Sementara, yang dicaci tidak berkata apa-apa.

Setelah puas meluapkan emosinya, Abu Jahal lalu pergi. Dia lantas bergabung dengan kerumunan orang-orang musyrik yang sedang berkumpul dekat Ka'bah.

Lewatlah seorang perempuan yang juga mantan budak Abdullah bin Jud'an at-Taimi. Perempuan ini tidak sengaja mendengar kerumunan itu menjelek-jelekkan nama Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu, Hamzah bin 'Abdul Muthalib sedang bersiap-siap berburu. Biasanya, dia berburu seorang diri. Setiap lewat atau berpapasan dengan kawannya, maka Hamzah mengucapkan salam dan mengobrol sekadarnya.

Saat sedang berjalan, Hamzah tiba-tiba bertemu dengan wanita mantan budak itu. Setelah menyampaikan salam, perempuan itu menuturkan, "Hai Abu Umarah (panggilan Hamzah), kalau saja Tuan tadi menyaksikan apa yang dialami keponakanmy, Muhammad, yang menderita dari perbuatan Abul Hakam (julukan Abu Jahal oleh orang Quraisy umumnya). Dia tadi menyakiti keponakanmu itu, mencaci-makinya, dan mencelanya habis-habisan. Sampai dia pergi, Muhammad tidak berkata apa pun."

Mendengar informasi itu, amarah Hamzah bangkit seketika. Dia langsung berjalan menuju Ka'bah. Panah yang tadi disiapkannya untuk berburu hewan, kini diniatkannya jadi senjata menghadapi Abu Jahal.

Begitu tampak Abu Jahal di depannya, tanpa tedeng aling-aling Hamzah memukul Abu Jahal. Awalnya kebingungan, tetapi teman-teman Abu Jahal lantas melerai mereka berdua.

"Baru kami tahu, wahai Hamzah, kamu pun sekarang telah menjadi (seorang pemeluk) Islam!" kata seorang dari mereka.

"Apa lagi yang menghalangiku, toh semua jelas bagiku," seru Hamzah lagi.

"Asyhadu an laa ilaaha illa Allah, wa asyhadu anna Muhammad rasulullah!" sebut dia lagi.

"Biarkan Abu Umarah! Demi Allah, aku memang telah mencaci-maki keponakannya itu dengan buruk sekali," kata Abu Jahal yang kepayahan sehabis dipukul Hamzah.

Demikianlah, Hamzah bin 'Abdul Muthalib memeluk agama tauhid ini. Sejak saat itu, dia setia mendampingi dan ikut perjuangan Nabi Muhammad SAW. Ikut pula dia dalam Perang Badar.

Dalam Perang Uhud, Hamzah bin 'Abdul Muthalib gugur. Tepatnya, pada medio Syawwal tahun ketiga Hijriah. Pembunuhnya adalah budak bernama Wahsyi, yang adalah suruhan petinggi musyrik Quraisy. (Belakangan, Wahsyi masuk Islam.)

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement