Ahad 24 Feb 2019 14:09 WIB

Potensi Pesantren untuk Bangun Kemandirian Ekonomi

Potensi yang dimiliki pesantren mampu menciptakan kemandirian ekonomi .

Pesantren
Foto: Arief Priyoko/Antara
Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (MS PKS) Habib Salim Segaf Al-Jufri mengaku yakin dengan potensi yang dimiliki pesantren untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan membangun bangsa.

Keyakinan tersebut disampaikan oleh Habib Salim saat bersilahturahim dengan pimpinan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Mahfudz Syaubari, MA, Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto, Sabtu, (23/2) malam WIB. Dalam silahturahim tersebut, Habib Salim dibuat kagum melihat berbagai usaha di bidang kuliner dan agrobisnis yang dijalankan di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah.

Pesantren Riyadlul Janah juga mampu secara mandiri melakukan operasional pesantren, dan bahkan diminati banyak investor dalam berbagai unit usahanya, salah satunya jejaring restoran di seluruh Indonesia.

"Ini luar biasa barokah. Memang jika berkumpul keimanan, keshalihan, dan etos kerja, maka hasilnya akan luar biasa," ujar mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi tersebut dalam keterangan, Ahad (24/2).

Habib Salim juga memberikan apresiasi mendalam atas keberhasilan Kiai Mahfudz mengembangkan pendidikan, kewirausahaan, sekaligus agrobisnis melalui Pesantren Riyadlul Jannah.

"Apa yang dilakukan Kiai Mahfudz dan Pesantren Riyadlul Jannah sejalan dengan platform PKS di bidang pendidikan, ekonomi, dan pertanian. Maka silahkan PKS digunakan untuk lebih mengoptimalkan kemajuan dan kesejahteraan pesantren," kata Habib Salim.

Pondok Pesantren Riyadlul Jannah adalah Pesantren yang menjadi rujukan berbagai pesantren dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Pada 2017, pesantren ini dinobatkan Kemenag RI sebagai Pioner Kemandirian Pesantren. Berdiri di lahan seluas lebih dari 90.00 meter persegi di kaki Gunung Welirang, pesantren ini sesuai namanya ibarat kebun surga bagi para santri dan masyarakat sekitar.

Kiai Mahfudz menyampaikan keprihatinannya akan belum adanya prioritas dari pemerintah untuk menggali sumber daya alam maritim baik dari infrastruktur maupun pendidikan. "Padahal potensi alam Indonesia sangat kaya dan tak habis-habis," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement