REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Organisasi Islam mengambil peran amat penting dalam penyebaran Islam di Angola. Masuknya penduduk asli Angola ke dalam komunitas Islam merupakan hasil dakwah aktif organisasi tersebut. Terdapat dua organisasi Islam yang aktif di negara kaya minyak ini, yakni Asosiasi Pengembangan Islam di Angola (AIDA) yang merupakan organisasi dakwah utama di negara tersebut, serta Badan Muslim Afrika yang berbasis dan disponsori oleh Kuwait.
AIDA merupakan organisasi pertama dan satu-satunya organisasi Islam yang dikenal dan aktif di Angola. Organisasi tersebut berhasil mengambil hati Pemerintah Angola untuk menyetujui pembangunan sebuah masjid dan sekolah yang berfungsi sebagai tempat pengajaran ilmu agama Islam dan bahasa Arab. Pada Mei 2006, AIDA bahkan berhasil mendirikan tiga sekolah Islam.
Ketiga sekolah tersebut dapat menampung ratusan siswa. Sekolah pertama menampung sebanyak 560 siswa. Sekolah kedua yang memiliki lima ruang kelas dapat menampung 35 siswa per kelas.
Sedikitnya 175 siswa bergabung di sekolah kedua ini, baik pada kelas pagi maupun sore. Sekolah ketiga diprioritaskan bagi anak-anak yatim. Layaknya pesantren, di sekolah ketiga ini kegiatan belajar-mengajar dilakukan sepanjang hari.
Pendiri sekaligus Wakil Presiden AIDA Famar Drame pernah menulis artikel di surat kabar Mathaba Religious edisi 5 Mei 2006. Dalam artikel bertajuk “Seruan Bagi Umat Islam untuk Berdakwah di Angola” tersebut, ia menggambarkan kondisi Angola yang minim pengetahuan Islam.
Ia pun meminta bantuan kaum Muslimin di negara ini untuk ikut menyebarkan Islam bersama organisasi yang dipimpinnya. Ia pun menyeru agar Muslimin Angola dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak-anak mereka.