Sabtu 22 Dec 2018 07:07 WIB

Ummu Syuraik Ditolong Ember dari Langit

Ember ini menghapus dahaga Ummu Syuraik yang sedang disiksa di tengah padang pasir.

Padang Pasir
Foto:
Padang Pasir

Segera setelah dia memeluk Islam, dia bergerak un tuk berdakwah dan meng ajak para perempuan Kabilah Daus secara sembunyi -sembunyi. Dia pun memberikan dorongan-do rongan agar mereka masuk Islam tanpa kenal lelah. Ummu Syuraik menyadari risiko yang akan menimpanya, yaitu siksaan terhadap jiwa dan harta.

Ujian memang tidak dapat dihindari. Suatu hari penduduk Makkah menang kapnya. “Kalaulah bu kan karena kaum kamu, kami akan tangani sen diri. Akan tetapi, kami akan menyerahkan kamu ke pada mereka,” ujar orang-orang itu. Maka, datanglah keluarga Abu al-Akr, yakni kelurga suami nya, kepada Ummu Syuraik. Mereka kemudian ber kata, “Jangan-jangan eng kau telah masuk kepada agamanya (Muhammad)?”

Ummu Syuraik dengan tegas menjawab, “Demi Allah, aku telah masuk agama Muhammad.” Maka, mereka kemudian membawa Ummu Syuraik ke sebuah tempat dengan mengendarai kendaraan mereka yang paling jelek dan kasar, yaitu seekor unta yang lemah. Me reka memberi makan dan madu, tetapi tidak mem berikan setetes air pun kepadanya. Hingga ma na kala tengah hari dan matahari telah terasa panas, mereka menurunkan Ummu Syuraik dan mulai memukulinya. Kemudian, mereka meninggalkannya di tengah teriknya matahari hingga Ummu Syuraik hampir pingsan.

Siksaan itu dijalani Ummu Syuraik selama tiga hari. Tatkala hari ketiga, mereka berkata kepadanya. “Tinggalkan lah agama yang telah kau pegang!” Ummu Syuraik menjawab tanpa takut, “Aku sudah tidak lagi dapat mendengar perkataan kalian, kecuali satu kata demi satu kata dan aku hanya mem berikan isyarat dengan telunjukku ke langit sebagai isyarat tauhid,” katanya tegas.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement