Jumat 07 Dec 2018 19:19 WIB

Jamilah Terinspirasi Tuntunan Berwudhu

Jamilah Kolocotronis: Hidayah Itu Harus Dijemput

Mualaf
Foto:

Ketika mempelajari Islam, Jamilah mendapati agama tersebut ternyata sungguh berbeda dari yang dia pikirkan sebelumnya. Pandangannya terhadap Islam pun mulai berubah sejak itu.

Dari yang dulunya tidak suka, kini digantikan oleh rasa penasaran untuk menggali ajaran agama itu lebih dalam lagi. Dorongan untuk mendalami Islam semakin besar ketika Jamilah mencoba memahami pentingnya berwudhu (menyucikan diri) sebelum shalat. “Hal semacam itu kedengarannya sepele, tapi benar-benar berkesan buat saya,” kata Jamilah.

Pada 1976, Jamilah berkenalan dengan seorang pria Muslim asal Thailand—yang sekarang menjadi suaminya. Dari lelaki tersebut, dia memperoleh banyak pelajaran tentang Islam. Menurut Jamilah, pria itu tidak hanya mengajarkan Islam kepadanya melalui kata-kata, melainkan juga dengan contoh-contoh yang baik lewat perbuatannya.

Dari hari ke hari, kecintaan Jamilah kepada Islam kian besar. Ia merasa seakan-akan firman Allah terus merasuki pikiran dan hatinya setiap kali membaca Alquran. Setelah empat tahun lamanya mempelajari Islam, hidayah Allah itu akhirnya sampai ke juga kepada Jamilah.

Pada 1980, ia membuat keputusan paling penting dalam hidupnya, yaitu menjadi Muslimah. Ia pun segera mengganti namanya dari Linda menjadi Jamilah. Sejak memperoleh hidayah Allah, Jamilah menghadapi beragam reaksi dari orang-orang di sekitarnya. Keluarganya merasa tidak nyaman dengan keputusannya masuk Islam.

Apalagi, ketika melihatnya mengenakan jilbab, mereka umumnya menunjukkan sikap tidak sukanya kepada Jamilah. “Bahkan, dua saudara perempuan saya sampai hari ini masih sangat menentang Islam,” ungkap ibu enam anak itu lagi.

Kendati mendapat reaksi keras dari keluarganya, Jamilah mengaku bahagia menjadi Muslimah. Dia menganggap semua yang dihadapinya tersebut sebagai ujian yang harus dilalui sebagai orang yang beriman.

Dia menyadari, hidayah Islam itu tidak akan datang dengan sendirinya. Dia harus dijemput. “Bahkan untuk seorang yang sudah Muslim dari lahirnya sekalipun, tetap harus menjemput hidayah tersebut,” ujar perempuan berdarah Yunani itu.

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement