Selasa 13 Nov 2018 06:30 WIB

Abdullah Quilliam Semaikan Ajaran Islam di Inggris

Ia tercatat sebagai orang Inggris pertama yang menjadi mualaf pada abad ke-19.

Abdullah Quilliam
Foto:

Tak hanya mendirikan masjid, Quilliam juga membangun lembaga pendidikan. Ia kemudian menunjuk Hashim Wilde dan Nasrullah Warren sebagai kepalanya. Di lembaga pendidikan ini disediakan kursus bagi  Muslim maupun non-Muslim. Di tempat ini pula, setiap pekan digelar  pertemuan bertajuk Debating and Literary Society. Bahasannya bermuara pada sastra dan Islam.

Kegiatan itu ternyata diminati pula oleh kalangan non-Muslim di Inggris. Nah, hal itu tak disia-siakan oleh Quilliam untuk mengenalkan Islam kepada mereka. Usahanya dalam berdakwah Islam juga ditujukan kepada  keluarganya sendiri. Harriet Burrows, sang ibu, dan putra-putranya, ia ajak untuk masuk Islam. Laman wikipedia mencatat, saat itu Quilliam berhasil merangkul 150 orang Inggris menjadi mualaf.

Pada 1891, ia bersama putranya mengunjungi Konstantinopel (kini Istanbul) atas undangan Sultan Turki Utsmani. Rupanya, upaya dakwah Quilliam mendapat dukungan kuat dari sultan yang berkuasa di Turki kala itu.

Jalan dakwahnya terus berlanjut. Ia berdakwah melalui cara-cara intelektual. Patut dicatat, ia cukup produktif dalam menulis.  Ia juga membuat terbitan berkala yang hadir setiap pekan, yakni The Crescent. Aktivitas ini dijalankannya dari 1893 sampai 1908. Harian the Independent menulis, Quilliam memanfaatkan ruang bawah tanah masjid sebagai tempat untuk mencetak karya-karya tulisnya.

Selama rentang waktu tersebut ia berhasil menerbitkan tiga edisi buku The Faith of Islam. Karya ini diterjemahkan ke dalam 13 bahasa. Tulisan tersebut melambungkan namanya hingga ke negara-negara Islam.

Quilliam pun menjadi sering melakukan kunjungan ke luar Inggris. Sejumlah pemimpin dunia Islam memberikan penghargaan kepadanya. Ia menjalin hubungan dengan Muslim di Afrika Barat. Ia juga sempat menyambangi Lagos untuk menghadiri berdirinya Masjid Shitta Bey pada 1894.

Pada tahun yang sama, Sultan Turki Utsmani Abdul Hamid II mengangkat Qulliam sebagai pemimpin Islam di kepulauan Inggris. Ia pun mendapat mandat sebagai wakil konsul Negeri Persia bagi Liverpool.

Apresiasi dari jerih payahnya menyebarkan Islam di Inggris juga mendapatkan apresiasi dari pemimpin Afghanistan. Sejumlah dana mengalir kepadanya. Namun, aliran dana itu tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Dana tersebut  digunakan untuk membantu Islamic Institute di Liverpool.

Di kala pamornya melambung sebagai pengacara, Qulliam memutuskan untuk menanggalkan semua itu.  Ia menghentikan pekerjaannya dan meninggalkan Inggris pada 1908. Sebelum pergi, ia menyerahkan masjid dan Islamic Centre kepada komunitas Muslim Liverpool.

Pada Desember 1914, Quilliam kembali ke Inggris. Ia kembali dengan nama baru, HM Leon. Konon, HM merupakan singkatan dari Haroun Mustapha. Kiprah penyemai nilai-nilai Islam di Inggris ini berakhir pada 1932. Ia wafat di London dan dimakamkan di pemakaman Brookwood. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement