Senin 29 Oct 2018 05:00 WIB

Mahershala Ali Bangga dengan Keislamannya

Perubahan hidup itu terjadi saat dirinya menempuh pendidikan di sekolah pascasarjana

Mahersala Ali
Foto:

Beberapa aktor mengandalkan latihan untuk meningkatkan keterampilan mereka, tetapi pemenang Oscar, Mahershala Ali mengatakan bahwa keyakinan Islamnya membuatnya lebih baik. Keimanan membuatnya mu dah berempati dan menghayati peran yang dimainkan. Islam me nyadarkan dirinya yang harus selalu menjaga keimanan kepada Allah.

Pria berusia 44 tahun itu menam bahkan bahwa agamanya memberikan dorongan positif kepadanya untuk menjadi yang terbaik. Dimulai dengan semangat dan melakukan hal yang positif.

Mahershala sebenarnya adalah nama kecilnya. Peristiwa teroris September 2001 menyisakan kesedihan dalam dirinya. Ketika itu dia masuk dalam daftar pantauan teroris karena nama uniknya.

"Mereka akan mengatakan, Ya, nama Anda cocok dengan nama seorang teroris. Sangat menyakitkan," katanya mengenang masa lalu.

Terlepas dari itu semua termasuk konflik rasial yang dihadapi dalam hidupnya, Ali memiliki harapan yang tinggi untuk Amerika. Berbagai perbedaan yang ada di dalamnya akan menjadi pendukung dan pembangun negeri ini sehingga semakin besar dan disegani.

Ada cukup banyak orang percaya dengan keyakinan itu. Mereka cerdas, berempati dan menginginkan yang terbaik masyarakat Amerika. Semuanya menyadari bahwa perbedaan suku, agama, dan lainnya adalah keniscayaan. Bahkan ini adalah karunia yang sangat mahal dari Yang Mahakuasa.

Dia telah banyak mengalami diskriminasi sebagai seorang Afrika Amerika sekaligus Muslim. Namun pengalaman pahit itu tak membuatnya patah semangat. Apa yang dia alami adalah motivasi untuk bang kit dari keterpurukan dan menunjukkan kepada masyarakat di sana bahwa prasangka buruk adalah sendi kehancuran negeri tempatnya tinggal.

"Jika Anda masuk Islam setelah beberapa dekade menjadi orang kulit hitam di AS, diskriminasi yang Anda terima sebagai seorang Muslim tidak terasa seperti kejutan. Saya telah berhenti, bertanya di mana pistol saya, bertanya apakah saya seorang germo, apakah mobil saya terpisah.Muslim akan merasa seperti ada diskriminasi baru yang belum pernah mereka terima sebelumnya tetapi ini bukan hal baru bagi kami,"ujar dia.

Ali mengatakan, bahwa istrinya Sami- Karim juga mengalami diskriminasi dan tidak lagi merasa aman saat berjalan di jalanan. Istri saya berhenti mengenakan jilbab saat dia berada di New York. Karena dia memiliki begitu banyak pengalaman buruk. Dia tidak merasa aman lagi.

Ali mengatakan seorang pekerja bandara telah membiarkannya masuk pada daftar pantauan FBI setelah september kelabu 2001. Akuntannya mengatakan kepadanya namanya telah ditandai ketika dia mencoba untuk menyewa sebuah properti dan menemukan bahwa dana miliknya telah dibekukan. Namun dia meyakini kezaliman yang dialaminya akan hilang. Masyarakat sekitarnya akan menyadari bahwa dirinya bersih dari tudingan dan fitnah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement