Kamis 25 Oct 2018 05:30 WIB

Bennet: Islam Agama Kasih Sayang

Setelah mengenal Islam dan memeluknya, dia merasakan hidup yang jauh berbeda

Mualaf
Foto:

Pernikahan adalah hal sakral, proses pengikatan dua cinta dalam kebersamaan. Baginya momen ini harus dihadiri orang banyak. Merekalah saksi bisu ketulusan dan keseriusan kedua mempelai yang memulai kebersamaan sepanjang hidup.

"Saya sering pergi ke gereja hanya untuk acara-acara tertentu," ungkap Bennet seperti dikutip dari about islam.net.

Sejak kecil hingga dewasa dia terus melakukan hal tersebut. Agama, menurutnya, hanyalah rutinitas, sekadar relaksasi dari berbagai kesibukan. Semakin dewasa, dia semakin merasakan kehampaan dan kegelisahan. Seperti ada yang kurang dalam hidup yang dijalani.Rasa itu terus tumbuh dan bergejolak dalam batin.

Wanita itu pun bertanya-tanya, perasaan apakah ini? mengapa terus ada dalam dirinya? Bagaimana cara menghilang kannya?Dia kemudian mempelajari agama- agama. Kata kunci yang dicarinya adalah ketenangan. Bennet mencari tahu bagaimana caranya meraih rasa ter sebut.

Tahun 2009 menjadi waktu yang berharga baginya. Kala itu, dia menemukan satu ibadah yang spesial: puasa. Tak seperti ibadah lainnya, puasa lebih tersembunyi. Hanya Tuhan dan diri sendiri yang tahu sedang menjalani puasa.Orang lain baru mengetahui jika yang menjalani memberitahukan dirinya sedang menahan diri dari berbagai hal yang membatalkan puasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement