REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan pesantren Muhammadiyah sangat pesat. Jumlah pesantren Muhammadiyah bertambah dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
"Sebelum Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada 2015, kami hanya memiliki sekitar 150 pesantren. Saat ini kami memiliki lebih dari 325 pesantren tersebar di hampir seluruh wilayah Tanah Air," kata Sekretaris LP2 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhbib Abdul Wahab kepada Republika.co.id, Ahad (21/10).
Muhbib menerangkan, pesantren yang dimaksud adalah pesantren struktural yang menggunakan nama Muhammadiyah. Pesantren tersebut ada di bawah Pengurus Cabang Muhammadiyah dan Pengurus Wilayah Muhammadiyah.
Dia menyampaikan, selain pesantren struktural, juga banyak pesantren kultural Muhammadiyah. Pesantren kultural Muhammadiyah yaitu pesantren yang didirikan oleh warga Muhammadiyah tapi tidak menggunakan merek Muhammadiyah. "Kami belum mendata secara khusus pesantren kultural Muhammadiyah, tapi diperkirakan jumlahnya lebih dari 100 pesantren," ujarnya.
Muhbib menambahkan, sekarang pesantren Muhammadiyah memiliki brand image yang sangat diminati masyarakat. Yaitu Muhammadiyah Boarding School (MBS) dan pesantren sains (Trensains).