Jumat 19 Oct 2018 06:30 WIB

Don Trammell Terpesona dengan Ritual Puasa dan Shalat

Perjalanan Don hingga memeluk Islam membutuhkan waktu yang tak singkat.

Mualaf (ilustrasi).
Foto:

Selama bekerja di Kairo, Don pun sembari mencari tahu mengenai Islam. Kepada rekan-rekan Muslimin, Don pun tak malu-malu bertanya. Ia pun mendapat banyak penjelasan mengenai Islam dari mereka. Salah seorang rekan kerjanya yang banyak membantunya, yakni Noah. Don bahkan dibekali olehnya sekoper buku-buku Islam saat akan meninggalkan Kairo.

Don meninggalkan Kairo, namun keingintahuannya pada Islam belum penuh terjawab. Pada 2001, ia kembali ke Kairo. Namun, perjalanannya ke Kairo kali ini hanya beberapa hari. Ia pun tak cukup banyak waktu untuk menghilangkan dahaganya mengenai Islam. Saat itu, ia telah merasa jatuh hati pada Islam.

“Satu hal penting yang aku sadari, yakni aku telah jatuh cinta. Aku merasa bahwa hatiku telah menemukan sebuah rumah,” ujar Don tersedu.

Setelah enam bulan terakhir dari Mesir, ia pun kembali lagi ke sana. Namun, saat itu ia bukan untuk bekerja. Pasalnya, perusahaan tempatnya bekerja telah gulung tikar. Pada malam musim panas, perasaan Don meluap-luap. Ia merasa hatinya begitu terbuka. Ia pun menghubungi Noah hingga kemudian bertolak ke Mesir untuk menenangkan diri.

Don kemudian mendapat pekerjaan kembali di perusahaan telekomunikasi. Ia menjadi konsultan untuk perusahaan Mesir. Ia pun dapat berlama-lama lagi tinggal di Mesir. Kali ini, Don benar-benar berharap dapat menemukan segala keingintahuannya tentang Islam.

Ia berharap perjalanan ke Mesir kali ini menjadi perjalanan terakhirnya menuju hidayah. Di Mesir, ia pun makin serius mempelajari Islam. Ia mempelajari Alquran dan mengenal siapa Nabi Muhammad. Don bahkan pernah ikut shalat jamaah dan merasakan ketenangan yang sangat.

 

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement