Jumat 05 Oct 2018 14:23 WIB

Peran Muslim di Montenegro

Jumlah umat Islam mencapai 20 persen

Umat Islam di Montenegro
Foto:

Sejarah terus mencatat bahwa daerah ini kemudian terus menjadi wilayah perebutan antarpenguasa yang membuat banyak konflik kerap terjadi. Pada 1704, terjadi sebuah peristiwa yang menyayat hati. Saat itu, warga Kristen Montenegro melakukan pembantaian besar-besaran pada orang-orang Muslim. Peristiwa yang dilakukan pada malam Natal tersebut dikenal dengan nama Inquisition of the Turks.

Saat Uni Soviet masih jaya, Montenegro menjadi bagian wilayah satelitnya, yaitu Yugoslavia. Sejak akhir perang dunia kedua, karena dikungkung oleh rezim komunis, membuat umat Islam di sini tak bisa bebas menunjukkan identitasnya.

Runtuhnya komunis pada akhir 1988 membuat Uni Soviet pun terpecah. Yugoslavia pun kemudian terpecah menjadi enam negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia, Makedonia, Slovenia, dan Montenegro.

Muslim Montenegro kini sebagian besar terdiri atas orang Bosnia, Albania, dan penduduk asli Montenegro yang telah masuk Islam. Sebagian besar mereka tinggal di wilayah Ulcinj dan Podgorica. Di Montenegro sendiri telah ditetapkan 13 Dewan Masyarakat Islam, yaitu Podgorica, Tuzi, Dinosa, Bar, Ostros, Ulcinj, Pljevlja, Bijelo Polje, Berane, Petnjica, Rozaje, Plav, dan Gusinje.

Imam dari Masyarakat Islam di utara Kota Bijelo Polje, Enis Burxheviq, mengatakan bahwa Muslim di sini memiliki peranan penting dalam proses kemerdekaan Montenegro sebab mayoritas memilih untuk berpisah dari Serbia dalam referendum pada 2006.

“Sejak kemerdekaan itulah, pemerintah pun terus membina hubungan baik dengan mereka,” katanya.

Pertumbuhan Muslim semakin meningkat akhir-akhir ini di Montenegro. Jumlahnya sendiri kini bisa mencakup 20 persen dari sekitar 630 ribu total populasi negara tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement