Rabu 26 Sep 2018 16:45 WIB

Takase Gerz Yuri Tantangan Berislam di Negeri Sakura

Saat ini, dia telah menjadi Muslimah, meskipun dia masih belajar menggunakan jilbab.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Risa Mizuni, Mualaf asal Jepang saat mengunjungi Masjid Tokyo Camii
Foto:

Namun, justru kedekatannya dengan Ali membuat pikirannya terbuka. Dia memiliki pemahaman yang berbeda tentang satu agama, terutama Islam. Satu hal yang Yuri sangat sukai dari Ali adalah kelembutannya.

Suatu hari, dia melihat Ali di hinggapi nyamuk, alih-alih menepuknya, dia hanya menghalau, bukan membunuhnya. Bahkan, pernah saat berhasil menangkap lalat, justru dia melepasnya di luar ruangan.

"Saya terkejut betapa murni dan tu lusnya pria tersebut,"jelas dia. Sikap Ali membuatnya sadar, citra negatif Muslim yang selama ini beredar tak sepenuhnya benar, bahkan salah kaprah.

Sejak keduanya berkenalan dan memutuskan menikah, Ali sangat berhati-hati membahas masalah keyakinannya. Yuri mengatakan, ini karena Ali tidak ingin keyakinan menjadi masalah besar dalam hubungannya.

Bahkan, ketika membahas pernikahan, Yuri pernah bertanya mengenai pilihan hidupnya, apakah dia harus berhenti makan daging babi atau tidak. Tapi, jawaban Ali mengejutkan Yuri, Ali menegaskan bahwa dia tidak berhak memaksakan keyakinan seseorang.

Keyakinan seseorang merupakan masalah pribadi dan hanya Yuri yang dapat menentukan pilihannya sendiri. Yuri memahami bahwa Ali memiliki pandangan bahwa seseorang tidak bisa memengaruhi pilihan orang lain terkait hubungan yang dibangun antara manusia dan Tuhannya.

Jawaban mengesankan itu justru memikat hati Yuri untuk mendalami Islam. Dia mulai mempelajari Islam atas kemauannya sendiri. Setelah memahami beberapa ajaran Islam, dia mulai berhenti mengonsumsi daging babi dan alkohol.

Tak hanya itu, Yuri pun mengganti semua peralatan dapur yang bersentuhan dengan daging babi yang pernah dimasaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement