Senin 17 Sep 2018 10:11 WIB

Baznas Bantu Ambulans untuk Pesantren

Pesantren anak yatim dan dhuafa itu didirikan oleh seorang pengojek online.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Baznas
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Baznas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan bantuan Rp 100 juta dan satu unit mobil ambulans untuk, Endang Irawan. Ia merupakan pengemudi ojek online yang mendedikasikan hidupnya dengan mengasuh anak yatim dan dhuafa melalui pesantren yang ia dirikan.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Mohd Nasir Tajang mengatakan perjuangan Endang dalam kondisi terbatas mampu melahirkan para hafidz dan hafidzah yang akan menjadi juru dakwah di masa depan. "Baznas bangga menjadi bagian dari perjuangan Pak Endang dalam memajukan umat melalui pendidikan di pesantren ini. Hari ini kami mengantarkan amanah umat yang menunaikan zakatnya melalui Baznas," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (17/9).

Endang Irawan merasa bersyukur dengan bantuan dana dan ambulans dari Baznas. Ia tak menyangka akan mendapatkan perhatian masyarakat sedemikian baiknya. Lokasi pesantren Nurul Iman berada di pelosok yang susah sinyal dan tidak dilalui angkutan umum.

"Kalau ada santri sakit, bagaimanapun keadaannya hanya kami bawa pakai motor karena kami tidak punya mobil. Karena itu kami sangat berterimakasih kepada Baznas atas semua bantuan yang diberikan, sangat bermanfaat," katanya.

Pondok Pesantren Nurul Iman yang berdiri sejak 12 tahun lalu telah mendidik anak usia 12-24 tahun untuk menghafal Alquran. Sebagian dari para santri tidak ia pungut biaya baik untuk keperluan pendidikan maupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama belajar di pondok pesantren.

Hingga saat ini sudah 126 santri yang ia hidupi dan tinggal di bangunan pesantren yang ia bangun. Sementara ia, istri dan anaknya justru memilih mengontrak sebuah kamar yang tak jauh dari lokasi pesantren.

Endang mengatakan, penghasilan hariannya dari menjadi pengemudi ojek selalu dibagi menjadi empat bagian. Yakni untuk menghidupi santri-santrinya, untuk keluarga, membayar kontrakan dan untuk operasionalnya sehari-hari.

Ia percaya, Allah SWT akan terus mencukupkan rejekinya untuk mengurus para santri dan keluarganya. Selama ini banyak hal luar biasa ia rasakan sebab dengan motor tua miliknya, costumer selalu merasa puas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement