REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sebagai Laznas dengan program inti berupa dakwah dan pendidikan, langkah dan kiprah BMH untuk mendekatkan masyarakat dengan ajaran Islam terus diupayakan dan ditingkatkan. Di antaranya melalui Porgram Wakaf Sejuta Quran.
“Alhamdulillah kemarin, BMH Jakarta menyalurkan Wakaf Alquran ke Kampung Kompol, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten. Luar biasa, ke sini kami harus menempuh jalanan yang lumpurnya cukup dalam, sampai-sampai mobil yang kami tumpangi tak bisa melanjutkan perjalanan. Terpaksa menuju dusun ini mesti ditempuh dengan jalan kaki, sedangkan Alquran diangkut dengan motor,” terang Manajer Pendayagunaan BMH Jakarta, Zainal Abidin, Kamis (12/4).
Program Wakaf Sejuta Quran pada 2018 memang menyasar daerah pedalaman, terutama komunitas mualaf. Seperti Kampung Kompol, tempat tinggal Suku Badui yang menjadi mualaf. Bagi kalangan mereka, Alquran adalah hal yang sulit dipenuhi dengan segera.
“Kampung Kompol merupakan tempat tinggal Suku Badui di Banten yang memilih menjadi Muslim. Setelah menyandang status Muslim, suku Badui tak bisa tinggal lagi di tanah adat dan mesti keluar komunitasnya. Mereka mesti memulai mencari penghidupan baru dan kembali membangun tempat tinggal,” imbuh Zainal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (13/4).
Secara nasional Program Wakaf Sejuta Alquran BMH juga telah tersalurkan di beberapa wilayah, seperti Papua, NTT, dan Kalimantan Timur.
“Awal tahun ini BMH telah menyalurkan Wakaf Sejuta Quran ke tiga daerah pedalaman, yakni di NTT, Lebak Badui dan Samarinda (Kalimantan Timur). Bahkan atas kepercayaan masyarakat, BMH juga telah menyalurkan Alquran ke Komunitas TKI Muslim di Korea Selatan. Jelang Ramadhan ini kami menargetkan akan menyalurkan 5.000 mushaf ke daerah pedalaman dan komunitas mualaf di pedalaman dan pulau terdepan,” terang Direktur Operasional BMH Rama Wijaya.