REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta seluruh aktivis lembaga amil zakat agar mengedepankan transparansi dalam mengelola zakat. "Publik harus diyakinkan bahwa zakat yang dikeluarkan benar-benar tersalur secara tepat guna dan tepat sasaran untuk kemaslahatan umat," katanya saat acara Musyawarah Nasional Forum Zakat Ke-8 di Mataram, Kamis (1/2)
Untuk itu, Menag menyambut baik kiprah Forum Zakat Nasional yang telah menggagas program sertifikasi bagi amil atau orang yang mengelola zakat. Ia berharap para amil dan aktivis zakat akan semakin profesional dalam tugasnya, sehingga zakat dapat diterima oleh yang berhak.
"Masalah trust atau kepercayaan itu sangat penting. Jika umat sudah mempercayakan penyaluran zakatnya melalui lembaga, maka Insya Allah zakat dapat diterima oleh yang berhak dan dapat mendukung upaya pengentasan kemiskinan secara nasional," tegas Menteri Agama.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin memaparkan sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan zakat. Salah satunya, strategi dan regulasi yang digunakan untuk mendukung peningkatan zakat. Termasuk peta dan potensi zakat.
"Mungkin banyak yang belum berzakat atau banyak yang sudah, tetapi belum disalurkan. Di sinilah perlunya strategi. Kalau ingin masyarakat kuat, pemberdayaan ekonomi umat juga harus maksimal," katanya.