Selasa 30 Jan 2018 17:04 WIB

Masa Kelam Dakwah Islam di Dominika

Pada 1502, dimulailah perdagangan budak di wilayah Dominika.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Perbudakan (Ilustrasi)
Foto: AFP
Perbudakan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kedatangan Islam ke Republik Dominika tak lepas dari perdagangan budak Afrika selama masa penjajahan. Ketika itu pasukan Conquistador Spanyol yang dipimpin Christophorus Colombus mendarat di Hispaniola pada 1492. Pada 1502, dimulailah perdagangan budak di wilayah tersebut.

Sejarah mencatat perkembangan Islam di Afrika Barat selama abad ke-16 sangat signifikan. Muslim di sana terus ber tambah dari tahun ke tahun. Di sanalah penjajah mem beli sebagian besar budak yang kebanyakan Muslim.

Gelombang budak pertama yang berasal dari Afrika Barat adalah Muslim Wolof yang tersebar di Amerika. Budak yang datang ke Amerika dipaksa untuk memeluk agama mayoritas. Namun, ternyata pemak saan itu tidak berpengaruh. Mereka secara diam-diam tetap menjalani keyakin an sebagai Muslim.

Budak Wolof berhenti didatangkan dari Afrika pada 1522 setelah pemberontakan budak berskala besar pertama di Amerika terjadi yang dipimpin oleh sekelompok Muslim. Pemberontakan tersebut terjadi di perkebunan gula Admiral Don Diego Colon putra Christophorus Columbus.

Pada 28 Desember 1522, para budak sampai di peternakan Melchior de Castro. Di sana mereka juga berontak dan menuntut kebebasan. Namun, karena ke kuatan tidak besar, aksi mereka digagal kan. Pemberontakan ini menandai berakhirnya perdagangan budak Muslim di pulau itu dan akan menjamin berkurangnya kehadiran Muslim selama bertahun-tahun yang akan datang.

(Baca: Masjid di Dominika Berjuang Lawan Islamofobia)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement