Selasa 30 Jan 2018 17:01 WIB

Masjid di Dominika Berjuang Lawan Islamofobia

Masjid Santo Domingo menjadi pusat perkembangan Muslim.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Masjid Santo Domingo, Dominika
Foto: Blogspot.com
Masjid Santo Domingo, Dominika

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Islam menjadi agama kontroversial di abad ke-21. Ada banyak kesalahpahaman mengenai Islam. Pandangan tendensius tentang risalah yang dibawa Rasulullah itu telah memaksa banyak orang salah paham terhadap Islam. Ditambah lagi bermunculan kebohongan dan komentar sesat tentang Islam.

Banyak mata di dunia Barat waspada ketika ada pembicaraan atau diskusi tentang agama Islam, termasuk di Republik Dominika. Kaum Muslim di Santo Domingo, Republik Dominika, memiliki masjid yang melawan pandangan miring tentang Islam. Masjid tersebut merupakan representasi kebaikan, nilai, dan kebajikan yang diajarkan Islam.

Komunitas Muslim Circulo Islamico dela Republica Dominicana (CIRD) dan masjidnya menjadi tempat berkumpul Muslim. Di sana mereka bersujud kepada Allah dan juga mengadakan pengajian yang dihadiri masyarakat dari berbagai latar belakang.

Masjid Santo Domingo menjadi pusat perkembangan Muslim. Di sana mereka mengadakan pertemuan kecil. Jumlah Muslim memang tak banyak, tetapi solid dalam menjalin komunikasi. Kehadiran Muslim di Republik Dominika sudah lama dan layak dikenal.

Islam di sana adalah penghubung dengan sejarah penjajahan bangsa dan menjadi bukti pertumbuhan budaya yang beragam. Berbagai kelompok masyarakat berdatangan ke Republik Dominika untuk bekerja dan menjalani kehidupan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement