Rabu 03 Jan 2018 07:39 WIB

Lembaga Zakat Masih Terfokus pada Promosi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Esthi Maharani
zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Zakat Yusuf Wibisono mengatakan pertumbuhan zakat secara nasional hanya meningkat 20 persen. Padahal, tahun sebelumnya peningkatan bisa mencapai 30 persen.

"Ada dua poin krusian untuk optimalisasi penghimpunan zakat," jelas dia kepada Republika, Selasa (2/1).

Pertama perlu adanya peningkatan kesadaran dan perubahan pola pikir serta pemberian insentif dari muzakki. Kedua, perlu adanya peningkatan transparansi, integritas dan kredibilitas organsiasi pengelola zakat.

Menurut Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) lembaga zakat telah melakukan kedua upaya tersebut. Namun mereka masih beragam dalam capaiannya.

"Lembaga zakat saat ini masih berfokus pada promosi (iklan) dibandingkan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat,"jelas dia.

(Baca juga: Zakat Bisa Mengentaskan Kemiskinan)

Kedepannya, mereka perlu kerjasama lebih masif dengan ulama seperti MUI atau DMI dan lembaga pendidikan baik dibawah Kemendikbud maupun Kemenag ditingkat dasar, menengah maupun tinggi. Sehingga peningkatan kesadaran dan perubahan pola pikir muzakki dapat dilakukan secara maksimal.

Saat ini transparansi pengelolaan keuangan baru dilakukan oleh lembaga zakat besar. Artinya lembaga zakat besar lebih terbuka dalam melaporkan keuangannya.

Langkah terpenting bagi seluruh lembaga penghimpuan zakat adalah melakukan konsolidasi jumlah lembaga zakat dan kewajiban pelaporan. Sehingga keterbukaan informasi dapat ditegakkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement