Kamis 28 Dec 2017 17:15 WIB

Muslim Dominika Jaga Eksistensi

Masjid Santo Domingo, Dominika
Foto: Blogspot.com
Masjid Santo Domingo, Dominika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Umat Islam berdatangan melalui jalur imigrasi orang Lebanon dan Timur Tengah ke Republik Dominika selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Namun, jumlah mereka tidak banyak. Angka Muslim di negara tersebut tidak tumbuh besar.

Mayoritas imigran Timur Tengah yang hijrah ke Republik Dominika adalah penganut Kristen. Hanya sebagian kecil dari mereka yang memeluk Islam. Bahkan, sebagian Muslim itu berpindah agama.

Migrasi Muslim kembali terjadi pada akhir abad ke-21. Kebanyakan mereka adalah siswa yang menempuh pendidikan di Republik Dominika. Negara ini menjadi tempat pendidikan yang menarik bagi banyak siswa dari India, Pakistan, dan Timur Tengah. Mereka datang dengan membawa kultur tersendiri yang juga memengaruhi kebudayaan setempat.

Meskipun kebanyakan orang Republik Dominika beragama Katolik, komunitas Muslim sedikit membantu menyebarkan Islam di negara ini. Mereka adalah gabungan masyarakat lokal, siswa luar negeri yang belajar di Republik Dominika, dan ekspatriat yang telah mempertahankan kepercayaan mereka di daerah tersebut.

Anggota CIRD, Saad Mashkoor, mengata kan, organisasinya tidak merekrut anggota, tetapi terbuka untuk mendidik siapa pun yang tertarik dengan Islam. CIRD akan menjawab pertanyaan tentang keimanan dan keislaman yang dibutuhkan masyarakat.

Komunita Muslim di negara itu masih tergolong sedikit. Bahkan, hampir tidak mungkin untuk menyebut jumlah angka Muslim yang tinggal di sana. Perkiraan jumlah Muslim di negara itu hanya 0,02 persen dari total populasi. Jumlah pastinya sekitar 2.000 Muslim. Namun, yang dicatat pemerintah hanya mencapai 400 hingga 700 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement