Soal sisi ‘perasa’ mendiang Chrisye juga kemudian diceritakan oleh Ratna Riantiarno, rekannya sewaktu manggung di Restoran Ramayana New York pada tahun 1970-an. Menurut Ratna yang juga pengasuh Teater Koma tersebut, Chrisye itu memang punya perasaan sangat peka sekaligus pria yang pendiam. Meski begitu dia kadang bisa melucu melalui pernyataan yang tak terduga. Ratna saat itu bersama beberapa temannya sempat manggung bersama Chrisye beberapa bulan di restoran yang dikelola Pertamina itu sebagai penari.
‘’Yang saya ingat Chrisye orangnya tak tahan dingin. Saat itu saya juga tahu dia sempat terkena radang tenggorokan yang parah sampai sempat tak bisa bicara untuk berapa lama. Tapi ajaibnya, setelah sembuh dari radang tenggorokan itu di kemudian lahir suara yang luar bisa yang bisa dinikmati sampai sekarang itu. Chrisye itu orang pendiam yang unik,’’ kata Ratna mengenangkan.
‘Bakat sentimentil’ Chirsye, lanjut Ratna, saat di New York pun sudah tampak ketika dia patah hati kepada seorang temannya yang ikut manggung di New York.Setelah diputus cintanya, Chrisye menjadi sering diam sendiri dan termenung.
”Teman saya anak seorang pejabat. Chrisye jatuh hati, tapi teman saya kemudian dinikahi orang lain. Lucu kalau mengenangkan peristiwa di New York itu. Lucu sama ekspresi Chrisye,’’ katanya. Ratna kemudian menceritakan bila sebenarnya dia diminta ikut ‘main’ dalam film Chrsiye itu.’’Saya diminta menjadi ibunya Yanti Noor. Tapi tak bisa karena berbenturan waktunya dengan persiapan pentas Teater Koma. Ya sayang sekali, apalagi saya memang merasa kehilangan dia,’’ ujarnya lagi.
Perasaan kehilangan pun diakui oleh Taufiq Ismail. Padahal dia mengaku ingin sekali agar puisi-puisinya yang lainnya juga kembali dinyanyikan oleh Chrisye. Apalagi puisinya banyak dan beragam ide. Maka tinggal dipilih saja yang cocok yang mana. Tapi takdir bicara lain.
“Nah, pada sisi lain itu pun saya cemburu pada Chrisye. Sikap rendah hatinya dan tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah di masjid yang ada di dekat rumahnya jelas membuat saya iri sekaligus kagum. Saya sebenarnya masih ingin tahu apa sih doa dan wirid yang setiap kali dia ucapkan? Sebab, bagi saya perjalanan spritual Chrisye itu luar biasa, dari seorang mualaf hingga berubah menjadi Muslim yang tawadu seperti itu. Masya Allah,’’ kata Taufiq seraya menandaskan akan menonton kembali film itu karena tak puas hanya menonton sekali sewaktu acara launching film yang diakan sekitar sepekan silam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
