Senin 11 Dec 2017 05:03 WIB

Amazing Chrisye, Masya Allah!

Poster film Chrisye.
Foto:
Penyanyi, Sophia Latjuba (kanan) dengan latar belakang tampilan visual almarhum Chrisye dalam Konser

Dalam beberapa percakapan yang lain, Taufiq kerap menceritakan mengenai proses kreatifnya ketia menuliskan lagu untuk beberapa musisi kondang. Untuk lagu ‘’Dunia Panggung Sandiwara’ yang dinyanyikan  Achmad Albar misalnya, dia menulis lirik lagu ini atas permintaan mendiang sahabatnya sutradara film asal Aceh, Nyak Abas Akub. Saat itu Nyak Abas tengah mengerjakan proyek filmnya: Duo Kribo. Dia mengatakan kepada Taufiq butuh lagu sebagai tema lagu dari film yang dibintangi Achmad Albar dan Ucok Harahap itu.

‘’Lagu Dunia Panggung Sandiwara itu liriknya dahulu yang ditulis. Ketika selesai lirik itu  saya serahkan kepada Nyak Abas. Setelah itu lirik kemudian diaransemen dan dijadikan lagu oleh Ian Antono. Dan saya kaget juga bila lagu itu lestari sampai sekarang,’’  kata Taufiq.

Lalu bagaimana dengan penulisan untuk lirik lagu Bimbo? Taufiq menceritakan bila untuk grup penyanyi kugiran Bandung itu, kadang kala dia terlebih dahulu tulis liriknya, kadang kala lagunya ‘duluan’ liriknya belakangan. Dan cara membuat liriknya mirip mengisi teka-teki silang, yakni mencocokan suku kata dengan jumlah ketukan.

Taufiq kemudian mencontohkan lagu ‘Rindu Rasul’ yang dinyanyikan Iin Parlina.“Sama dengan lagu Chisye ‘Ketika Tangan dan Kaki Bicara’, Lagu karya Jaka itu ada terlebih dahulu, kemudian menyusul syairnya. Lagu itu juga indah sekali meski belum dilengkapi syair. Melodius. Dan juga susah karena saya harus menulis lagu yang tidak terlalu panjang tapi dituntut mengenai keagungan cinta kepada Rasullah,’’ ujar Taufiq seraya mengatakan dirinya beruntung bisa menyelesaikan lagu  itu.

Tak beda halnya dengan lagu Chrisye itu, Taufiq juga mengaku terkejut ketika Iin Parlina menceritakan bila selalu menangis ketika menyanyikan lagu itu. Bahkan, katanya, Iin mengaku selalu terharu menyendungkan lagu itu ketika hendak berziarah ke makam Rasulullah yang berada di sekitar komplkes Masjid Nabawi.

‘’Saya tidak tahu kenapa Iian Parlina selalu menangis ketika sampai di bait kedua lagu Rindu Rasul itu. Dan di kemudian hari lain, hal yang sama juga terjadi pada Chirsye ketika menyanyikan lagu ‘Ketika Tangan dan Kaki Bicara’,’’ kata Taufiq.

Khusus untuk Chrisye, Taufiq pun mengaku ditelepon langsung oleh Chrisye ketika berulangkali gagal menyanyikan lagu itu di dalam bilik rekaman. Saat itu Chrisye bertanya kepadanya soal tema dan maksud lagu itu.

‘’Saya katakan, Chirs lagu itu sebenarnya terjemahan Surat Yasin ayat ke 55. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ. Alyawma nakhtimu 'ala afwaahihim watukallimunaa aydiihim watasyhadu arjuluhum bimaa kanuu yaksibuun (Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan),’’ kata Taufiq.

Ketika mendengar jawab Taufiq melalui telepon, Chrisye kaget dan itu terdengar dari helaan napasnya. Setelah itu, Taufiq pun menyarankan agar Chrisye tenang dan memohon kekuatan dari Tuhan untuk menyanyikannya.

’’Saya kemudian mendengar cerita isterinya, Yanti Noor, yang ternyata ikut mendoakan Chrsiey menyanyikan lagu itu dengan melakukan shalat sunnah,’’ ungkap Taufiq kembali.

Usai rekaman di Australia, maka album Chrisye yang di dalamnya ada lagu 'Ketika Tangan dan Kaki Bicara' itu pun diluncurkan. Taufiq pun menghadiri acara launching album itu.''Saya hadir bersama wartawan.Bahkan niatan saya datang itu karena ingin mendengar Chrisye bernyanyi. Saya memang juga penggemar Chrisye,'' ujar Taufiq.

Namun, sesuai acara itu masalah baru dan krusial terkait Taufiq dan Chrisye. Soal itu adalah soal 'uang lelah' untuk penulisan lirik. Taufiq menolak pemberian honor itu, namun Chrisye berkeras agar Taufiq menerimanya. Bahkan, Chrisye sempat heran karena Taufiq juga kukuh menolaknya dengan menanyakan apakah uang itu kurang banyak.

''Sudah ang terima saja. Apakah masih dirasa terlalu sedikit?,'' kata Chrisye seperti ditirukan Taufiq.

Sembari menggelang Taufiq menjawab:''Tidak Chris. Saya tidak berhak  menerimanya (honor) itu."

"Kenapa bang?", tanya Chrisye menyelidik.

''Itu bukann syair atau kalimat yang saya buat. Syair itu merupakan terjemahan surat Yasin ayat 65 itu. Jadi bukan kata-kata dari saya. Bukan milik saya. Maka saya tidak berhak menerima honor ini,'' kata Taufiq seraya mengatakan bila saat itu Chrisye memang sudah memegang sebuah amplop yang akan diserahkan kepadanya.

Untuk sesaat terjadi perdebatan antara Chrisye dengan Taufik soal 'amlop' itu. Namun, diujung perdebatan itu muncul kesepakatan atas anjuran Chrisye.''Begini Bang, kalau itu memang bukan kalimat Abang, tapi pernyataan Allah melalui terjemahan Alquran, maka marilah kita bersama-sama minta ampun. Dan setelah itu maka terimalah uang ini,'' cetus Chrisye.

Mendengar pernyataan Chrisye, Taufiq pun terhenyak sejenak. Namun, kemudian dia pun menerima logika pernyataan Chrisye. Amplop berisi uang dengan berat hati diterimanya.

"Pada detik itu saya tersadar. Kalau saya menolak maka saya bisa dikatakan sombong, tinggi hati, seolah tidak butuh uang. Chrisye menyadarkan saya,'' ujar Taufiq seraya mengatakan tak menyangka bila lagu itu menjadi 'hits' dan bahkan menjadi lagu yang 'evergreen'.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement