Senin 11 Sep 2017 14:05 WIB

RQIU Komit Berantas Buta Huruf Alquran

Rep: mgrol97/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Qur’an Ihya Ul Ummah (RQIU) berdiri berawal dari upaya memberantas buta huruf Alquran. RQIU menilai tingginya buta huruf Alquran di berbagai jenjang usia dikarenakan sedikitnya lembaga yang secara khusus memberikan pendidikan baca dan menghafal Alquran.

“Awalnya kita tujuannya berantas buta huruf Alquran. Terus yang namanya sesuatu kalau diselami, dikerjakan dengan sungguh-sungguh itu pasti idenya berkembang,” kata Wakil Ketua RQIU, Ustaz Arfah Ruddin kepada Republika.co.id, Ahad (10/9).

Dikatakannya, setelah para santri mampu membaca Alquran perlu ada kelanjutan. Seperti perlu adanya perbaikan bacaan baik dari segi makhrojul huruf dan hukum bacaan (tahsin tilawah) hingga naik ke program tafidz.

“Selanjutnya kalau sudah bisa baca, akhirnya kita buka program tahsin tilawahnya. Terus setelah buka program tahsin tilawah, bacaannya sudah bagus selanjutnya kita buka program tafidznya,” ujarnya.

Banyak target-target ke depan yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan visi misinya dalam mendekatkan dan membumikan Alquran di tengah-tengah masyarakat.

“Ke depannya diharapkan membuka program khusus untuk menampung para hafidz/hafidzah. Istilahnya dari awal daftar sudah punya hafalan minimal berapa juz. Jadi programnya memang belajar disini, ngafal disini, setor disini, pokoknya selesain 30 juz disini,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement