Jumat 21 Jul 2017 07:09 WIB

Semarak Ramadhan di Negeri Matahari Terbit

Acara buka bersama di Jepang
Foto:

Aktifitas Ramadhan juga terasa hangat di komunitas Muslim Indonesia di Kyoto. Berbagai kegiatan mulai dari Tarhib Ramadlan, tilawah online, dan buka bersama tiap pekan yang juga mengundang warga non-Muslim Jepang dan Muslim dari negara lain. Di salah satu kegiatan buka bersama, mereka bekerja sama dengan komunitas Muslim Malaysia.

Acara juga diisi dengan kajian oleh Ust. Izzuddin Edi Siswanto, Lc. (Dompet Duafa) dan Ust. Abdul Hakam, Lc. (PKPU).  Acara buka bersama dan pengajian di Kyoto City melibatkan sekitar 300 jamaah yang terdiri dari sekitar 200 WNI, 50 WN Malaysia, dan 50 undangan warga Jepang. Undangan ke warga Jepang ditujukan sebagai rasa terima kasih kepada warga pribumi dan juga merupakan usaha dakwah pengenalan Islam di Wilayah Kyoto-Shiga.

Ketua Keluarga Muslim Indonesia (KMI) Kyoto-Shiga, Angga Fajar Setiawan menceritakan, di wilayah Kyoto dan Shiga terdapat WNI dalam jumlah cukup signikan, yaitu sekitar 319 orang mahasiswa, selebihnya sekitar dalam proporsi yang hampir sama terdapat WNI sebagai Trainee, Perawat,  Karyawan perusahaan, dan Mix Couple. WNI di Kyoto dan Shiga tersebar dibeberapa wilayah, di antaranya Kyoto City (sekitar 50 persen), selebihnya tinggal di wilayah Uji City, Katsura, Yawata, Shiga, dan Arashyama.

Untuk bertemu di suatu titik kumpul dari salah satu wilayah Kyoto dan Shiga rerata diperlukan waktu 1 jam perjalanan dengan angkutan umum. Keberadaan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dan Keluarga Muslim Indonesia (KMI) di wilayah Kyoto dan Shiga mewadahi tali silaturrahim dan kebersamaan WNI yang ada.

PPI Kyoto-Shiga mewadahi kegiatan kebersamaan warga dalam hal yang umum, misalnya kegiatan silaturrahim umum, kegiatan pentas seni dan budaya, dan kegiatan keolahragaan. Sedangkan KMI mewadahi bidang sepiritual dan keagamaan. Beberapa kegiatan utama KMI Kyoto-Shiga, diantaranya pengajian rutin setiap akhir bulan, kegiatan tabligh akbar musim dingin, musim semi, serta Idul Adha, dan kegiatan Ramadhan.

Saat ini, kondisi berbagai wilayah di Jepang mulai membuka diri untuk menjadi Muslim friendly. Berbagai toko keperluan logistik misalnya Gyomu zupa, Aeon Mall, Coop Masjid Kyoto menyediakan beberapa bahan makanan yang secara resmi tersertifikasi halal. Fasilitas ibadah (Mushola)  bisa ditemui di berapa lokasi penting di Kyoto, yaitu Kyoto Tower, Kawaramachi 010, Mushola Ayam-ya, dan Mushola di masing-masing kampus dari Kyoto University dan Ritsumeikan University.

“Alhamdulillah, kesemarakan agenda selama Ramadhan menjadi sarana bagi kami untuk silaturahim, majelis ilmu, sekaligus jalan untuk berdakwah kepada warga Jepang,” ujar mahasiswa program doctor di Departemen Urban Management Kyoto University itu. Di Indonesia, Angga merupakan dosen di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement