Senin 15 May 2017 16:08 WIB

Christine: Sejuknya Melihat Umat Islam Shalat Berjamaah

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

Christine mengisahkan, saat itu krisis moneter terjadi di Indonesia pada 1998, kebangkrutan pun tak terhindarkan. Kondisi ini pun memukul bisnis Christine dan suaminya. 

Christine memutar otak untuk membantu ekonomi keluarga. Setelah menikah, saya berhenti bekerja sebagai marketing dan hanya menjadi ibu rumah tangga, tetapi saat bisnis suami saya bangkrut, saya mulai mencari ide untuk membantu perekonomian keluarga. Ide ini muncul setelah saya meminta jalan keluar kepada Allah, jelas dia.

Ternyata, jalan untuk memperbaiki ekonomi keluarga melalui sekolah bisnis yang Christine Wu dirikan. Tak menyangka, karena sekolah ini didirikan hanya untuk kegiatan sosial di lingkungan rumahnya.

Di luar dugaan, sekolah ini menjadi terkenal hingga tingkat nasional. Lantas,

Christine dan suaminya pun mengembangkan sekolah ini tak hanya untuk kegiatan sosial bagi mereka yang tidak mampu, tetapi juga bagi anak-anak berekonomi kecukupan yang ingin belajar bisnis.

Tak hanya sekolah, bisnis properti yang dimilikinya pun mulai kembali beranjak meningkat. Setelah menikmati kesuksesan Christine kembali menemui aral.

Pada 2015 keluarganya terlilit utang. Tidak tanggung-tanggung, dia terlilit utang bank senilai Rp 17 miliar. Christine pun mendapatkan keajaiban dari Allah SWT. 

Dia kembali bersimpuh, berharap mendapatkan solusi dari masalahnya. Saya kembali ditunjukkan penyebab dan solusi dari masalah yang saya dapatkan hingga terlilit utang, jelas dia.

Penyebab utang hingga mengganggu perekonomian keluarganya adalah karena riba. Bisnis propertinya memang tidak terlepas dari riba. Setelah dia sadar diingatkan batu apa yang menghalanginya, Christine melepas keterikatannya dengan riba. 

Bersyukur, setelah saya melepaskan diri dari jerat riba, dan memulai bisnis dengan syariah, utang saya pelan-pelan lunas dan ekonomi saya kembali membaik, jelas dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement