REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan kembali menggelar Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset (PIONIR) tahun 2017. Ajang aktualiasi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) ke-8 ini akan digelar di UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada 25 April – 1 Mei 2017.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Kamarudin Amin mengatakan, PIONIR VIII Tahun 2017 rencananya dibuka oleh Menag Lukman Hakim Saifudin. Hadir dalam pembukaan, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, para bupati/walikota se-Aceh, pejabat Eselon I dan II Kemenag, dan rektor/ketua PTKIN se-Indonesia, sejumlah akademisi dari Perguruan Tinggi serta 5.000 siswa-siswi di Kota Banda Aceh.
“Menteri Agama, Gubernur Aceh, dan Rektor UIN Ar Raniry direncanakan akan menaiki gajah menuju panggung kehormatan tempat dilaksanakannya upacara pembukaan PIONIR VIII pada Rabu, 26 April 2017,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/4).
Menurut Kamarudin, PIONIR merupakan ajang penyelenggaraan kompetisi keilmuan, olahraga, seni dan riset tingkat nasional. Kegiatan ini diikuti mahasiswa PTKI (UIN, IAIN, STAIN dan PTKIS) binaan Kementerian Agama.
“PIONIR dilaksanakan secara multi-event dua tahun sekali untuk meningkatkan pembinaan keilmuan dan mencari mahasiswa unggul baik dalam prestasi akademik, keolahragaan, seni dan riset, serta memperkuat silaturahim dan kerukunan antar-mahasiswa PTKI di lingkungan Kementerian Agama,” tuturnya.
Melalui ajang ini, lanjut Kamarudin, PTKI diharapkan melahirkan peneliti muda yang ahli di bidangnya dan mampu berkontribusi pada pembangunan bangsa. Di samping itu, PTKI juga bisa menjadi tempat berseminya para atlit di bidang olahraga dan seniman yang dibutuhkan di even-even nasional dan internasional.
PIONIR VIII 2017 akan diikuti oleh 2.250 mahasiswa yang berasal dari 55 PTKI Negeri se-Indonesia; 11 UIN, 32 IAIN, dan 12 STAIN. Akan hadir juga sekitar 360 official dan ratusan rombongan kontingen.
Ada empat kategori yang dipertandingkan dan dilombakan, yaitu bidang ilmiah, olahraga, seni dan riset. “Bidang ilmiah terdiri dari empat perlombaan, yaitu Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, Musabaqah Makalah Qur'ani (MMQ) dan Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) yang baru diperlombakan pada tahun ini,” tuturnya.
Ada 10 cabang olahraga yang dilombakan, yaitu futsal, volley ball, tenis meja, bulu tangkis, dan catur. Selain itu, panjat dinding, sepak takraw, pencak silat, basket, dan karate.
Selain itu, ada delapan bidang seni, yaitu Musabaqah Tilawah Al-Qur'an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ), kaligrafi, pop solo Islami, dan design dan peragaan busana Muslim. Juga, puitisasi Al-Qur'an, dan marawis, dan Musabaqah Syahril Qur'an (MSQ). “Tiga lomba terakhir adalah cabang baru yang digelar pada PIONIR VIII,” kata Kamarudin.
Sedangkan dua bidang riset yang dilombakan meliputi karya tulis dan karya inovatif mahasiswa yang juga menjadi cabang perlombaan baru.
Kamarudin mengemukakan, PIONIR VIII 2017 akan memperebutkan 162 medali. Rinciannya terdiri dari: 54 medali emas, 54 medali perak, dan 54 medali perunggu. Para juara I, II dan III akan mendapat Bantuan Pembinaan Mahasiswa Prestasi. Untuk juara umum, akan mendapatkan Tropy Bergilir dari Kementerian Agama RI yang pada PIONIR VII 2015 diraih IAIN Banten.
Sebelumnya, PIONIR telah digelar di IAIN Raden Patah Palembang (2002), IAIN Walisongo Semarang (2004), IAIN Sunan Gunungjati Bandung (2006), STAIN Pontianak (2008), STAIN Watampone (2010), IAIN Banten (2013), dan IAIN Palu (2015).
PIONIR akan disemarakkan dengan beberapa agenda, yaitu pertemuan alim ulama se-Aceh, pertemuan Forum Rektor PTKIN se-Indonesia, pertemuan Pengelola Jurnal PTKI dan Penguatan Jurnal Moraref Kementerian Agama RI. Selain itu, pameran dan bazar kreativitas mahasiswa dan UKM, yang akan menampilkan berbagai karya-karya mahasiswa dan unit usaha kreatif di Aceh. Juga, diskusi Kres Program Dharmawanita Kementerian Agama, panggung Apresiasi Seni Budaya, dan Parade Etno Karnival Nusantara.