Kamis 06 Apr 2017 19:30 WIB

Muslim Uganda Bergerak Tangani Kemiskinan

The Vice Chairman Uganda Muslim Supreme Council Haji Abdul Nadduli has spoken out against a clique of Muslims leaders
Foto: um-bs.com
The Vice Chairman Uganda Muslim Supreme Council Haji Abdul Nadduli has spoken out against a clique of Muslims leaders

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Upaya pengentasan kemiskinan menjadi fokus utama di Uganda. Komunitas Muslim bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan agama. Masjid serta sekolah banyak dibangun, demikian pula sejumlah aktivitas amal usaha telah tersebar di seantero negeri.

Beberapa organisasi lokal dan internasional tidak tinggal diam dalam perjuangan ini. Yayasan Aga Khan, misalnya, sudah aktif membantu warga Uganda sejak tahun 1994. Berbagai program pemberdayaan digulirkan, seperti pendidikan, kesehatan, pembangunan pedesaan, dan banyak lagi. 

Sekolah-sekolah yang dikelola yayasan berada di permukiman miskin. Antara lain di distrik Kampala, Wakiso, Kitgum, Masaka, serta Mpigi. Di samping memberikan pendidikan terjangkau dan berkualitas, proyek tersebut juga bertujuan mencetak tenaga-tenaga pengajar yang profesional. 

Yayasan juga membuka program Madrasa Resources Center. Sejauh ini, mereka telah membantu sekitar 50 komunitas. Nantinya, masing-masing komunitas diharapkan dapat mengelola sendiri lembaga pendidikannya dan bisa menerima siswa Muslim ataupun non-Muslim. 

Kontribusi signifikan turut diberikan organisasi Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC). Mereka bergerak di sektor keuangan mikro, kesehatan, pertanian, peternakan, serta pendidikan. BRAC sudah beroperasi di Uganda sejak tahun 2006 lalu. Seperti disebutkan dalam laman organisasi nirlaba ini, mereka sudah melayani sekitar setengah juta warga miskin Uganda.

Pada bagian lain, Asuman Kiyingi memandang penting terjalinnya ukhuwah (persaudaraan) yang lebih erat. Persatuan umat sejatinya menjadi satu masalah tersendiri dan sempat disinggung oleh Mpoza Abdul Hamid. Dalam kaitan ini, dari amatan Asuman, pembangunan di berbagai bidang sebagai prasyarat menuju umat sejahtera tentu membutuhkan kerja sama dan persatuan. 

Dialog antaragama

Joann M Lockard, Public Affairs Officer Kedutaan Besar AS di Uganda menambahkan, perlunya dialog antaragama dan etnis demi menciptakan stabilitas permanen. Tanpa adanya toleransi di antara komponen bangsa, sulit untuk melaksanakan program-program pembangunan kemasyarakatan, tegasnya.

Tokoh Muslim, Prince Kassim Nakibinge, menyerukan umat untuk meningkatkan keimanan sekaligus bekerja keras guna mengatasi kemiskinan. Pernyataan senada dilontarkan Syekh Sulaiman Kakeeto, pemimpin Uganda Muslim Tabliq Community, yang meminta umat berpartisipasi secara aktif dalam berbagai bidang, termasuk ranah politik. 

Jangan hanya mengeluh ketika tidak memiliki wakil di pemerintahan. Kita harus terlibat dalam kegiatan politik, memilih wakil umat mulai dari tingkat bawah bahkan sampai ke kursi presiden, kata dia menegaskan dalam allafrica.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement