REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan adalah salah satu makhluk Allah yang paling istimewa. Mengapa? Karena banyak kekhususan (spesialisasi) yang diberikan kepada perempuan yang tidak diberikan kepada laki-laki. Di antaranya, perempuan diberikan keistimewaan untuk mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Bahkan, secara khusus, dalam Alquran terdapat satu surah yang bernama an-Nisaa [4] yang bermakna para perempuan. Surah ini terdiri atas 176 ayat dan masuk dalam kategori surah Madaniyyah, yang diturunkan di Madinah. Surah ini merupakan yang terpanjang dalam kategori Madaniyyah sesudah surah al-Baqarah [2].
Dinamakan surah an-Nisaa [4] karena di dalamnya banyak membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan dibandingkan surah-surah lainnya.
Perempuan adalah makhluk yang paling indah dan menarik, seperti perhiasan. Karena itu, banyak orang yang senantiasa menyukai dan menyenanginya. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW mengatakan, ''Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang salehah.'' (HR Muslim). Karena itulah, perempuan selalu banyak menarik perhatian terutama lawan jenisnya (laki-laki).
Dalam hal demikian, agama Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa bergaul dengan baik, namun tetap menjaga etika, adab, dan moralnya, termasuk dalam hal berpakaian untuk menutupi auratnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai kitab fikih, aurat wanita adalah seluruh badannya kecuali muka dan telapak tangan. Dalam sebuah hadis hasan sahih yang diriwayatkan Tirmidzi, dikatakan, Sesungguhnya seluruh tubuh perempuan adalah aurat. ''Perempuan itu adalah aurat.''
Berkaitan dengan hal ini, kapankah seluruh tubuh wanita kecuali muka dan dua telapak tangan menjadi bukan aurat, terutama saat berinteraksi sosial dengan orang lain? Padahal, dalam kehidupan dunia modern saat ini, sangat sulit menghindari pertemuan antara laki-laki dan perempuan. Bahkan, tak jarang keduanya saling membutuhkan untuk kerjasama dalam banyak bidang.