Selasa 21 Mar 2017 14:08 WIB

KH Marsudi Syuhud: Toleransi Ada Batasnya, tidak Semua

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Diskusi Publik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Selasa (21/3)
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Diskusi Publik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Selasa (21/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemahamah atas nilai-nilai tauhid dan muamalah menjadi modal utama kesuksesan penerapan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Pasalanya, tauhid merupakan nilai-nilai yang mencakup semua aspek prinsip keimanan, sehingga tidak bisa dimasuki orang lain. "Sedangkan, muamalah merupakan nilai-nilai yang mengatur hubungan sesama, dan itu tidak mengganggu prinsip," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud, Selasa (21/3).

Namun, kata Marsudi, jika ada yang tiba-tiba masuk ke tauhid, maka mungkin yang punya 'rumah' bisa marah. "Sebab toleransi ada batasnya, tidak semua," kata Marsudi di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Marsudi mengatakan, pemuka-pemuka agama seharusnya memang membuat petunjuk yang akan jadi pegangan umat, agar tidak mencampuri ranah privasi. Kata dia, jika ranah muamalah masih bisa dicampuri orang, maka tauhid merupakan prinsip yang tidak bisa diusik.

Indonesia, lanjut Marsudi, sudah jelas merupakan bangsa yang beragama, dan akan menghormati siapa saja yang beragama. Menurut Marsudi, persoalan toleransi sesungguhnya telah selesai ketika Pancasila disepakati dan menjadi ideologi. "Sudah ada nilai-nilai tasamuf di dalamnya (Pancasila)," ujar Marsudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement