REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyyah H Abdullah Djaidi berharap, ada persaudaraan yang terjalin atas kunjungan Raja Salman. Terlebih, setelah Raja Salman bertemu pimpinan ormas-ormas Islam di Indonesia.
"Semoga akan menjadi pintu gerbang, hubungan ke depan yang benar-benar persaudaraan antara Indonesia dengan Arab Saudi," kata Djaidi kepada Republika.co.id, Kamis (2/3), sebelum melakukan pertemuan dengan Raja Salman di Istana Kepresidenan.
Ia melihat, Indonesia dan Arab Saudi memang sudah memiliki hubungan secara biologis maupun agamis, termasuk dengan adanya jamaah umrah dan haji. Selain itu, hubungan bilateral, telah pula terjalin dalam aspek ekonomi, sosial maupun pendidikan.
Namun, lanjut Djaidi, hubungan yang ada terbilang baru kelembagaan saja, sehingga berbeda dengan kedatangan Raja Salman kali ini yang bersifat kenegaraan. Karenanya, ia berharap, ada persaudaraan yang benar-benar terjalin, termasuk di bidang kemasyarakatan dan dakwah.
"Diharapkan jadi bagian untuk mewujudkan kerja sama persaudaraan Arab Saudi dan Indonesia," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan tersebut.
Djaidi menambahkan, Indonesia selama ini, terbilang sudah ketinggalan dengan negara-negara seperti Malaysia, yang telah lama menjalin persaudaraan dengan Arab Saudi. Menurut Djaidi, persaudaraan ini tentu akan bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan bangsa Indonesia.