REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) menyampaikan belasungkawa kepada para korban insiden penembakan di sekolah menengah di Graz, Austria. Kejadian yang menewaskan 10 orang dan melukai 11 lainnya itu terjadi pada Selasa (10/6/2025) pagi waktu setempat.
Dalam pesannya kepada Presiden Austria Alexander Van der Bellen, Raja Salman mengecam serangan tersebut sebagai “tindakan kriminal yang memalukan.” Kepala Negara Arab Saudi itu juga menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya dan simpati yang tulus kepada masyarakat Austria, khususnya keluarga para korban. Mereka yang mengalami luka-luka didoakannya agar segera pulih.
Putra Mahkota MBS, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Kerajaan, mengirimkan pesan serupa kepada pemimpin Austria tersebut.
Polisi menyatakan bahwa pelaku penembakan, yang membawa dua senjata api legal — sebuah senapan dan pistol — menyerang sekolah menengah Dreierschuetzengasse di wilayah Graz pada 10 Juni 2025. Pada akhirnya, si pelaku mengakhiri hidupnya dengan cara menembak diri sendiri.
Seorang guru dan sembilan remaja yang berusia antara 14 hingga 17 tahun termasuk di antara para korban. Dari 11 orang yang terluka, sembilan orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Demikian laporan kantor berita Austria, APA, Rabu (11/6/2025).
Pelaku penembakan, berusia 21 tahun, diketahui merupakan mantan siswa sekolah tersebut, tetapi tidak lulus. Pihak berwenang yakin pelaku melakukan aksinya sendirian.
Dalam penggeledahan di rumah tersangka, polisi menemukan bom rakitan yang “tidak berfungsi,” surat perpisahan, serta rekaman video yang ditujukan kepada ibunya. Namun, tidak satu pun dari barang-barang tersebut memberikan petunjuk tentang motif pelaku.