Jumat 24 Feb 2017 10:27 WIB

Perjuangan Menegakkan Eksistensi Islam di Israel

Rep: Yusuf Assidiq/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Israel
Foto: mererhetoric.com
Muslimah Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bicara mengenai Israel, segera terbayang konflik berkepanjangan dengan umat Islam  Palestina serta pertikaian dengan sejumlah negara Islam di Timur Tengah. Akan tetapi, di dalam negeri Israel sendiri, sejatinya terdapat komunitas Muslim yang hidup di antara warga Yahudi. Umat Islam di Israel ini juga gencar menuntut persamaan hak.

Saat ini, warga Arab Israel mencakup 20 persen atau 1,2 juta jiwa dari populasi penduduk yang berjumlah sekitar 6,6 juta jiwa. Sekitar 85 persen dari warga Arab Israel itu adalah Muslim, selebihnya Kristen dan Arab Yahudi.

Dan, sekian lama, telah muncul pertanyaan penting, bagaimana eksistensi umat Muslim di sana, kini, dan masa depan?

Gaung pertanyaan kian kencang saat terjadi pergerakan politik, sosial, dan keagamaan yang lebih intens dari komunitas Muslim. Ini diawali pada era 80-an ketika berlangsung revolusi Islam di Iran.

Seiring situasi tersebut, muncul kesadaran politik dan agama pada warga Muslim di Israel. Mereka mulai berani mendirikan lembaga dan organisasi sosial kemasyarakatan.

Tak hanya itu, kesadaran sebagai bangsa Arab dan umat Islam juga tumbuh pesat. Ini lantas ditandai dengan penolakan mereka untuk mengibarkan bendera Israel, tidak berpartisipasi pada perayaan hari besar negara, dan sebagainya. Di sisi lain, rasa simpati dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina justru kian berkembang.

Umat Islam Israel pun menuntut Israel agar pengungsi Palestina yang berada di sejumlah negara diperkenankan kembali ke Tanah Air-nya. Tentu saja, Pemerintah Israel menolak permintaan ini lantaran khawatir bahwa dalam hitungan beberapa tahun, hal itu bisa mengikis hegemoni Israel.

Adapun terhadap keberadaan warga Muslim di Israel sendiri, mereka gencar menyuarakan persamaan hak. "Israel haruslah negara yang mencakup segenap warga," demikian bunyi permintaan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement