Kamis 09 Feb 2017 16:50 WIB

Abdul-Rauf Pilih Berdoa Ketika Lagu Kebangsaan AS Dikumandangkan

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Agung Sasongko
Chris Wayne Jackson
Foto:
Kehadiran Rocky the Mountain Lion - salah satu maskot yang paling dicintai dari tim basket NBA, Denver Nuggets, yang berbasis di Colorado, Denver - turut memeriahkan jalannya open clinic, Minggu (20/3) di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selang 13 tahun kemudian, saat berceramah pada sebuah masjid di Gulfport, Mississippi, dengan tegas Jackson mengungkapkan bahwa sikapnya tersebut adalah pengejewantahan dari agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. "Saya memanfaatkan kontroversi itu sebagai alat untuk menjelaskan kepada orang lain tentang agama saya," ujarnya.

Chris Wayne Jackson lahir di Gulfport, 9 Maret 1969. Ia adalah pemain basket NBA di era 90-an. Di masa lalu, Jackson merupakan salah satu point guard paling jempolan. Ia lahir dan dibesarkan di tengah keluarga pemeluk Kristen. Ia mengganti namanya menjadi Mahmoud Abdul-Rauf sesaat setelah bersyahadat dan memeluk Islam pada 1991.

Sebelum terjun ke NBA, Jackson memperkuat tim basket tempatnya berkuliah di Lousiana State University (LSU). Bersama tim basket kampusnya, Jackson memiliki karier basket yang cemerlang. Hal ini pulalah yang kemudian mendorong Denver Nuggets, salah satu tim basket profesional NBA, merekrutnya pada 1990. Sejak saat itu, kariernya sebagai pemain basket profesional mulai meroket.

Abdul-Rauf alias Jackson bisa dikatakan sebagai pemain terbaik di klub basket yang berbasis di Denver, Colorado, itu. Ia memperkuat Denver Nuggets hingga musim kompetisi 1995-1996. Pada musim kompetisi 1992-1993, Abdul-Rauf menyabet gelar the Most Improved Player Award, sebuah penghargaan yang diberikan kepada pemain yang dianggap telah menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari musim sebelumnya.

Saat memperkuat Denver Nuggets, ia juga pernah memimpin NBA dalam kategori persentase tembakan bebas (free-throw) terbaik dalam satu musim pada 1994 dan 1996. Ia memiliki rekor 19.2 poin dan 6.8 assist per game pada musim 1995-1996.

Walau akhirnya hukuman larangan bermainnya tersebut dicabut dan hanya diganti dengan larangan bermain sebanyak satu kali pertandingan, itu membuatnya menjadi pemain paling dibenci di AS. Karier basketnya di AS terancam. Terbukti, tak lama berselang setelah kontroversi lagu kebangsaan Amerika Serikat, Denver Nuggets pun mengakhiri kontraknya dengan Abdul-Rauf. Namun, Abdul-Rauf bergeming dengan keyakinan dan kebiasaannya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement