Sabtu 07 Jan 2017 15:38 WIB

Charles Le Gai Eaton, Tubuhnya Gemetar Ketika Shalat Pertama Kali

Mualaf (ilustrasi).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Saat kembali ke Inggris ini Eaton menerima dua buah surat dari penggemarnya yang diketahuinya kemudian hari juga banyak membaca karya-karya Rene Guenon, seorang penulis sufisme Islam. Karena tertarik pada isi surat tersebut, kemudian ia memutuskan untuk bertemu dengan mereka.

''Mereka mengatakan bahwa saya bisa menemukan apa yang jelas-jelas saya cari selama ini, tidak di India atau Cina tetapi dalam dimensi sufi Islam,'' jelasnya mengenai ungkapan penggemarnya itu.

Maka sejak saat itu, Eaton mulai membaca tentang Islam dengan semakin meningkat minatnya terhadap sufisme Islam.

Perubahan yang terjadi padanya ini mendapat reaksi keras dari seorang teman dekatnya yang bekerja di Timur Tengah. Sang sahabat menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keinginan Eaton untuk mendalami Islam. Sahabatnya ini banyak bercerita mengenai ajaran Islam yang tidak rasional, erat dengan kekerasan, dan sejumlah keburukan lainnya yang banyak disematkan oleh dunia Barat.

Pada saat bersamaan, perubahan juga terjadi dalam kehidupan ekonomi Eaton. Sekembalinya di Inggris, ia tidak memiliki pekerjaan dan hidup dalam kemiskinan. Ia mengajukan surat lamaran tiap kali membaca iklan lowongan kerja. Salah satunya adalah surat lamaran yang ditujukan kepada Universitas Kairo untuk posisi asisten dosen jurusan Sastra Inggris. ''Ini hal terbodoh yang pernah aku lakukan,'' ujarnya membatin.

''Bagaimana mungkin aku yang lulusan Cambridge jurusan sejarah dan buta sama sekali mengenai sastra sebelum abad ke-19 bisa diterima. Karena bagaimanapun mereka pasti akan mempekerjakan seseorang yang memiliki kualitas,'' ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement